Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin angkat bicara, mengenai temuan Komisi E DPRD DKI Jakarta terkait belum beroperasinya Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) Taman Ismail Marzuki (TIM).
Saat dihubungi, Iwan membenarkan POJ belum beroperasi. Pasalnya ada masalah pada alat visual di POJ yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.
"Terkait Planetarium, secara fisik interior sudah selesai. Memang ada proses pada alat visualnya yang saat ini oleh tim proyek sedang dilakukan komunikasi dengan pihak produsen alat tersebut. Agar supaya alat tersebut bisa beroperasi secara normal dan sempurna," kata Iwan, Senin (13/3).
Baca juga: Planetarium Taman Ismail Marzuki Dilanda Devitalisasi
Iwan akan mengupayakan agar POJ dapat beroperasi secepatnya. "Kami sudah meminta ke tim proyek agar supaya dilakukan akselerasi terkait hal tersebut," imbuhnya.
POJ merupakan bagian dari TIM yang turut direvitalisasi PT Jakpro. Peresmian dimulainya revitalisasi TIM dilakukan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 2019. Revitalisasi TIM menelan dana Rp1,4 triliun yang semuanya bersumber dari APBD DKI Jakarta.
Baca juga: Program Air Pipa Bisa Cegah Jakarta Tenggelam
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyayangkan situs POJ di TIM yang tidak berfungsi sejak revitalisasi. Hal itu didapatinya usai Komisi E melakukan peninjauan ke TIM pada Rabu (8/3).
“Planetarium yang menjadi salah satu daya tarik utama masyarakat untuk datang ke TIM malah justru tidak berfungsi semenjak revitalisasi TIM. Kami menyayangkan anggaran revitalisasi TIM yang cukup fantastis justru tidak menyentuh secara menyeluruh POJ ini. Contohnya Teater Bintang ini, hanya diganti karpet dan kursinya tapi tidak bisa berjalan karena proyektornya tidak berfungsi,” kata Ara sapaan akrab Anggara dalam keterangan resmi, Jumat (10/3).
Ia meminta Pemprov DKI memberikan perhatian pada POJ karena sarat nilai sejarah dan edukasi. “POJ ini dulu diimpikan Presiden Soekarno sebagai simbol bahwa Jakarta merupakan kota modern yang memiliki perhatian pada penelitian sains angkasa raya. Makanya sejak TIM dibangun dulu, POJ menjadi ikon dan menjadi sarana pendidikan publik yang menarik,” tambahnya.
“Sayang sekali sekarang ini menjadi gedung mati saja di tengah modernisasi TIM,” pungkas Ara.
Ara berharap Pemprov DKI Jakarta segera mencari solusi aktivasi kembali POJ. “Saya dengar tuntutan dari teman-teman Akademi Jakarta untuk aktivasi kembali POJ sudah sejak akhir tahun lalu disampaikan. Harus ada tindakan konkret untuk mewujudkan aktivasi kembali POJ, kami akan terus mengawal,” tutupnya.(Z-3)
Taman Ismail Marzuki sejatinya mengangkat harga diri dan martabat seniman.
Anies memastikan bukan hotel bintang lima di situ yang dibangun di TIM, tapi wisma berskala internasional yang harganya terjangkau untuk seniman menginap.
Komisi X DPR RI meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tidak mengganggu kegiatan seniman pascarevitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Revitalisasi TIM tengah dihentikan sementara. Penghentian ini dimanfaatkan DKJ untuk membuka ruang dialog antara pihak Pemerintah Provinsi, Jakpro, masyarakat, dan seniman
Tidak jelasnya perkembangan serta transparansi pengelolaan dan sistem pada Taman Ismail Marzuki, membuat semua seniman ada rasa frustasi, akan mau dibawa kemana Taman Ismail Marzuki ini.
Gubernur DKI pernah menjelaskan bahwa TIM bukan tempat cari uang, tapi faktanya pemakaian gedung teater besar untuk hari biasa naik dari Rp30 juta/hari jadi Rp60 juta/hari
Juru bicara Anies Baswedan, Angga Putra, mengungkapkan posisi Jakpro masih belum jelas dalam wacana perbaikan Jakarta International Stadium atau JIS.
Untuk pergantian rumput, Iwan menjelaskan pihaknya sedang berkoordinasi dengan PUPR. Adapun pengerjaan dan anggaran ada di pemerintah pusat, dalam hal ini PUPR.
Perbaikan empat stadion yang akan digunakan dalam gelaran Piala Dunia U-17 mulai November 2023 mendatang, memakan anggaran mencapai Rp100 miliar.
Sesuai dengan rekomendasi FIFA, JIS melakukan perbaikan rumput lapangan dan akses ke stadion.
Direktur Utama (Dirut) PT Jakpro Iwan Takwin menyebut pihaknya telah berkomunikasi dengan manajemen Persija.
SEBAGAI salah satu perusahaan milik daerah, Jakpro memiliki tugas dalam mengembangkan perekonomian daerah melalui peranannya sebagai institusi public service.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved