KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih mengumpulkan puzzle temuan terkait dugaan penyebab kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara. Listyo enggan menduga-duga terkait awal mula peristiwa tersebut.
"Tentunya dugaan sudah ada. Namun, demikian kita tidak bisa menjawab terburu-buru, karena juga kita harus kumpulkan semuanya agar bisa membentuk satu kesimpulan agar bisa kita jelaskan," kata Listyo di RS Polri, Jakarta Timur, hari ini.
Polri bersama tim gabungan sudah bekerja sama untuk menelusuri sumber api. Termasuk menyusuri dampak kebakaran yang menyentuh area permukiman.
Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara terbakar pada Jumat malam, 3 Maret 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 17 orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Selain itu, terdapat 49 orang luka berat dan 2 orang luka ringan.
Hingga Sabtu, 4 Maret 2023 dini hari, sebanyak 693 orang mengungsi dan tersebar di enam titik. Yakni, kantor PMI Jakarta Utara, masjid As Sholihin, kantor Kelurahan Rawa Badak Utara, kantor Golkar Walang, kantor Sudin Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi, dan masjid Al Muhajirin.
Baca juga: Wapres Minta Depo Pertamina Plumpang Direlokasi dari Pemukiman
Jumlah ini masih bisa bertambah maupun berkurang karena BPBD terus mendata jumlah warga terdampak kebakaran. Selain itu, ada dua titik pengungsian yang belum selesai didata, yakni Stadion Rawa Badak dan RPTRA Rasella.
Sejauh ini RS Polri menerima 15 kantong jenazah korban kebakaran Depo Pertamina. Jumlah itu tercatat hingga per Sabtu sore, 4 Maret 2023.
Sebanyak 15 kantong jenazah itu terdiri dari 9 jenazah laki-laki. Kemudian 5 perempuan dan 1 body part.
Terdapat dua jenazah yang baru terindentifikasi. Yakni Fahrul Hidayatullah, 28, dengan alamat Rawa Badak Selatan, Koja. Syahrul teridentifikasi dari sidik jari tengah kanan.
Selanjutnya, M Bukhori, 40, terindentifikasi dari sidik jari jempol kanan. Ia juga warga Rawa Badak Selatan, Koja. Kedua jenazah akan segera diserahkan ke keluarga.(OL-4)