Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

JPU tidak Ajukan Banding, Kuasa Hukum Richard: Ini Mukjizat

Khoerun Nadif Rahmat
16/2/2023 18:56
JPU tidak Ajukan Banding, Kuasa Hukum Richard: Ini Mukjizat
Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E menjalani sidang vonis dalam kasus pembunuhan Brigadir J.(MI/Adam Dwi.)

KUASA hukum Richard Eliezer, Rony Talapessy, mengapresiasi pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang tidak mengajukan banding atas vonis satu tahun enam bulan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Tadi juga kita mendengar JPU tidak mengajukan banding. Ini merupakan mukjizat," kata kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy, di Lobi Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/2).

Ronny mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin, Jampidum Kejagung Fadil Zumhana, serta para JPU yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

"Kami atas nama tim penasihat hukum mengapresiasi. Kita berterima kasih juga pada Bapak Presiden yang memberikan tanggapan proses ini. Proses berjalan dengan keadilan," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) RI memutuskan tidak mengajukan banding atas vonis 1 tahun 6 bulan hukuman penjara yang dijatuhkan kepada Bharada Richard Eliezer pada kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. "Tidak melakukan upaya hukum banding dalam perkara ini," tutur Jaksa Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejagung Fadil Zumhana di Gedung Kejagung, Jakarta, Kamis (16/2).

Fadil mengemukakan pertimbangan Kejagung tidak mengajukan banding karena adanya keikhlasan dari pihak keluarga Brigadir Yosua atas vonis Richard. "Kami melihat bahwa pihak keluarga korban ini Ibu Yosua dan Bapak Yosua dan kerabatnya, saya melihat perkembangan dari proses persidangan hingga akhir putusan Richard Eliezer, satu sikap memaafkan berdasarkan keikhlasan," ucap Fadil. "Satu sikap yang melihat keikhlasan dalam hukum manapun hukum nasional kita ataupun hukum agama termasuk hukum adat. Kata maaf itu yang penting dalam keputusan," tambahnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya