WAKIL Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni saat menyerahkan empat sertifikat tanah atas nama Gereja Yesus Kristus Tuhan, Gereja Misi Injili Indonesia (GMII), Keuskupan Agung Jakarta. Penyerahan sertifikat dilakukan di SMA Kolese Gonzaga, Pejaten, Jakarta, Selasa (13/12).
Dalam sambutannya, Raja bercerita, pihaknya mengaku sering mendapat laporan rumah ibadah yang tidak memiliki sertifikat tanah. Atas dasar itu, ia menilai sertifikasi rumah ibadah menjadi prioritas.
“12 hari lagi umat Kristiani akan merayakan Natal, dan sertfikat ini adalah kadonya. Arahan Pak Menteri Hadi Tjahjanto, selain kita mengurus tanah-tanah HGU, kita harus memberikan perhatian pada tanah wakaf dan rumah ibadah," ujar Raja lewat keterangannya.
Ia menambahkan, pihaknya terus mengejar sertifikasi tanah wakaf dan rumah ibadah yang ditargetkan rampung pada 2024.
“Insyaallah saya akan fokus dan konsisten” ujar Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Raja menegaskan, penyerahan sertifikat adalah bentuk perlindungan negara. Dengan perlindungan itu umat beragama akan mendapatkan kenyamanan dalam beribadah.
“Dengan adanya sertipikat ini, menjadi ada kepastian hukum sehingga mafia tanah tidak bisa lagi mengganggu hak-hak umat," tandas Raja
Raja juga mengajak kepada seluruh umat beragama supaya sesegera mungkin mendaftarkan asset tanahnya. Menurutnya, sertipikasi rumah ibadah menjadi penting dalam pengelolaan pertanahan demi terwujudnya tertib administrasi pertanahan.
Sepanjang 2022, Kementerian ATR/BPN telah menyerahkan sebanyak 18.852 sertifikat tanah wakaf dan rumah ibadah di seluruh Indonesia.
“Kementerian ATR/BPN di bawah kepemimpinan Pak Hadi Insyaallah bergerak cepat. Mari daftarkan tanahnya ke kantor pertanahan setempat," pungkasnya. (OL-8)