Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ajudan Sambo Mengaku Disodorkan Draf BAP sudah Disertai Jawaban

Tri Subarkah
31/10/2022 21:51
Ajudan Sambo Mengaku Disodorkan Draf BAP sudah Disertai Jawaban
Layar televisi menyiarkan sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bharada Eliezer di PN Jaksel, Senin (31/10).(ANTARA/Galih Pradipta)

AJUDAN mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo, Adzan Romer, mengaku sempat disodori draf berita acara pemeriksaan (BAP) saat pemeriksaan awal terkait penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Pemeriksaan saat itu dilakukan oleh penyidik Polres Jakarta Selatan dan berlangsung di Gedung Divisi Propam Polri.

Menurut Romer, draf BAP yang disodorkan ke hadapannya sudah disertai dengan jawaban. Ia mengaku salah satu jawaban draf BAP itu adalah bahwa dirinya tidak mendengar suara tembakan dari dalam rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga.

"Jadi seputar pertanyaan itu sudah ada (jawabannya)," aku Romer di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10).

"Sudah ada pertanyaan yang sudah ada jawabannya, begitu?" tanya jaksa penuntut umum.

"Kurang lebih seperti itu," jawab Romer.

Salah satu cerita yang sudah diskenariokan dalam BAP, lanjut Romer, adalah dengar tidaknya ia mengenai suara tembakan dari rumah dinas Sambo. Draf BAP yang menurutnya terpaksa ditandatangani itu menjelaskan bahwa ia tidak mendengar bunyi tembakan.


Baca juga: Ajudan Mengaku Sempat Todongkan Senpi ke Hadapan Sambo


Kendati demikian, ia memastikan bahwa keterangannya dalam BAP saat itu berbeda dengan yang disampaikan di ruang sidang saat ini. Romer mengaku bahwa dirinya mendengar suara tembakan dari dalam rumah Sambo sebanyak lima kali.

Selain itu, Romer juga mengaku sempat dipasangkan alat perekam saat bersaksi dalam penyidikan oleh Bareskrim Polri. Hal ini diungkap Romer saat ditanya oleh penasihat hukum Bharada Richard Eliezer, Ronny Talapessy.

Mulanya, Ronny mempertanyakan soal ada tidaknya ancaman yang ditujukan ke Romer dan keluarga. Padahal, saat itu Romer sudah mengikuti skenario versi Sambo. Romer sendiri mengaku takut dengan Sambo.

"Siap, takut (dengan Sambo)," kata Romer.

Menurut Romer, dirinya merasa terancam saat memberikan kesaksiannya di lantai 3 Gedung Bareskrim Polri. Romer mengatakan penyidik yang memeriksa memergokinya membawa alat perekam.

"Yang periksa saya itu berbicara, 'Kamu bawa alat perekam ya?' 'Siap tidak.' 'Apa itu yang merah-merah di badan kamu seperti laser?'" beber Ronny.

"Terus dimatikan lampunya sama bapak itu, langsung dicabut," pungkasnya. (OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya