Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Musim Hujan, Pj Gubernur DKI Sampai Wali Kota Siap tidak Cuti

Putri Anisa Yuliani
18/10/2022 16:09
Musim Hujan, Pj Gubernur DKI Sampai Wali Kota Siap tidak Cuti
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat memotong tumpeng.(Antara)

PENJABAT Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta para wali kota untuk siap siaga. Sebab, wilayah Jakarta sudah memasuki musim hujan.

Apalagi, musim hujan di Ibu Kota erat kaitannya dengan bencana banjir. Heru pun meminta agar wali kota di lima wilayah administrastif tidak cuti atau pergi keluar kota.

"Saya minta kepada seluruh jajaran para wali kota untuk tidak mengambil cuti, untuk tidak keluar kota. Pak Sekda, saya sampai hari ini tidak pernah cuti, kecuali cuti naik haji pada 2005," ujar Heru dalam agenda pengarahan camat dan lurah, Selasa (18/10).

Baca juga: Antusias Melapor ke Pos Pengaduan, Warga Datang Sejak Pagi

Pihaknya pun meminta program penanganan banjir agar dikerjakan maksimal. Para wali kota diharapkan berkolaborasi dengan masyarakat, serta berbagai elemen untuk menangani masalah banjir.

Adapun puncak musim hujan umumnya terjadi pada Januari-Februari. Di periode tersebut, jajaran Pemprov DKI diharapkan melakukan tugasnya dengan maksimal.

"Ketika nanti Januari-Februari hujan lebat, tolong Kepala BPBD untuk merilis, misalnya dengan Dishub, mengimbau 2 hari lagi berdasarkan analisa BMKG, akan hujan lebat," papar Heru.

Baca juga: Pj Gubernur DKI Jakarta Instruksikan Seluruh Kepala Daerah Serius Bekerja

"Lalu, jika terjadi hujan lebat, tolong warga hindari. Kadis Perhubungan bersama Kadis Sumber Daya Air, juga sampaikan titik-titik mana saja. Sehingga, dari awal kita sudah sampaikan, tidak ditanya lagi oleh masyarakat," imbuhnya.

Pihaknya juga akan mengecek langsung ketersediaan sumber daya untuk pengendalian banjir di wilayah Jakarta. Seperti, kesiapan rumah pompa, pompa mobile, waduk dan sungai.

"Saya pengalaman di wilayah, petugasnya ada, pompanya ada, BBM ada. Ketika banjir diperkirkan 3 jam pompa bisa berjalan lancar, tapi kondisi alam berubah, hujan nggak berhenti-berhenti, maka BBM habis," kisah Heru.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya