Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tanah Bergerak Berpotensi Landa 10 Kelurahan, ini Kata Wagub DKI Jakarta

Putri Anisa Yuliani
08/3/2022 14:45
Tanah Bergerak Berpotensi Landa 10 Kelurahan, ini Kata Wagub DKI Jakarta
Ilustrasi tanah bergerak.(Antara/Oky Lukmansyah.)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan imbauan agar masyarakat di 10 kelurahan berhati-hati terhadap bencana pergerakan tanah dan tanah longsor. Lokasi yang memiliki potensi pergerakan tanah tersebut berada di dua kota administratif yakni, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. 

Lebih rinci lokasi berpotensi mengalami pergerakan tanah pada Jakarta Selatan terdapat di Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan. Sedangkan Jakarta Timur, lokasinya di Kramat Jati dan Pasar Rebo.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan BPBD DKI memang belum menerbitkan panduan gerak cepat menghadapi bencana pergeseran tanah maupun tanah longsor. Hal ini disebabkan sebelumnya wilayah Jakarta minim terdeteksi bencana jenis ini.

"Ya kami akan antisipasi. Ini kan sesuatu yang baru bagi DKI, jadi tetap jadi perhatian kita. Memang belum ada buku panduan terkait pergerakan tanah. Yang ada baru terkait pengendalian banjir. Semua bencana kami inventarisasi, data, teliti, evaluasi," ungkapnya di Balai Kota, Selasa (8/3).

Namun, ia menegaskan bila bencana pergeseran tanah dan tanah longsor terjadi, masyarakat bisa mengikuti prosedur yang sudah disiapkan BPBD DKI dalam menghadapi banjir termasuk menggunakan titik pengungsian yang sudah disiapkan. "Ya bisa saja pakai pengungsian yang disiapkan saat banjir. SOP banjir juga bisa (diterapkan). Kalau pengungsian sudah ada," jelasnya.

Ia pun meyakini seluruh aparat kelurahan di 10 wilayah rawan pergeseran tanah dan tanah longsor tersebut sudah mengantisipasi bencana tersebut. "Ya lurah dan camat sudah melakukan pemantauan di dinas-dinas terkait telah melakukan penelitian terkait fenomena ini. Ini juga menjadi perhatian kita harus lebih hati-hati, di Jakarta ternyata bukan hanya masalah banjir, gempa, tetapi pergeseran tanah juga," pungkasnya.

Baca juga: Tes Covid Tak Lagi Jadi Syarat Perjalanan, Wagub DKI: Kita Menuju Endemi

Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI M Insaf mengatakan terdapat 10 wilayah rawan pergeseran tanah dan tanah longsor. Informasi tersebut berasal dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). DKI Jakarta berada di zona menengah. Pada zona menengah ini pergerakan tanah dapat terjadi jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya