Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Nakes di Kabupaten Bogor Positif Covid Bertambah 462, Totalnya Jadi 763

Dede Susianti
17/2/2022 12:20
Nakes di Kabupaten Bogor Positif Covid Bertambah 462, Totalnya Jadi 763
Ilustrasi: positif Covid-19(dok.medcom)

BERDASARKAN data laporan harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar atau terkonfirmasi positif covid-19 melonjak. Data per Rabu (16/2) diperbaharui hingga pukul 12.00 WIB, kini total nakes yang terpapar menjadi 763 orang.

Jumlah tersebut setelah ada penambahan angka kasus positif nakes baru dalam tiga hari terakhir. Sebelumnya atau data yang dirilis per hari Minggu (13/2) hingga pukul 12.00 WIB, jumlah nakes yang terpapar sebanyak 301 orang.

Masih berdasarkan data laporan harian Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, jumlah kasus baru positif covid-19 tak kunjung surut. Bahkan angka kenaikannya terus mengalami peningkatan.

Rata-rata kenaikan harian dalam kurun wakttu satu pekan ini, di atas 1.000. Bahkan dalam satu hari penambahan kasus baru sempat hampir menembus 2.000 atau tepatnya 1.915 kasus (data per Rabu/16 Februari 2022).

Dengan tambahan itu, total kasus positif 70.362 kasus dengan jumlah yang terkonfirmasi aktif atau masih sakit sebanyak 17.559 orang.

Seiring adanya peningkatan kasus baru, jumlah BOR tempat tidur (TT) isolasi pun mengalami kenaikan, kini menjadi 66,64%. Sedangkan untuk jumlah BOR ICU atau ketwrisian ruang ICU di 29 rumah sakit rujukan covid-19 menjadi 51,04 %.

Sebelumnya atau saat wawancara dengan medcom.id (Media Grup) secara live diplatform media sosial instagram, Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, demi menekan angka lonjakan kasus covid-19.

Bupati Ade Yasin menjelaskan bahwa demi menekan angka lonjakan kasus covid-19, saat ini sudah ada pembatasan mulai dari kegiatan wisata, hotel, dan lain-lain. Kegiatan perkantoran juga sudah dibatasi dengan menerapkan WFH dan WFO, termasuk kegiatan rapat-rapat di dalam ruangan lebih banyak melakukan zoom meeting.

"Kita sudah menyesuaikan aturan yang ada di dalam aturan-aturan PPKM level 3. Saya kira, kalau semuanya disiplin, tidak ada masalah. Saya juga memberhentikan beberapa kegiatan seperti pelatihan, bimtek, rapat-rapat yang melibatkan orang banyak. Rapat tidak boleh lebih dari 2 jam dan lain sebagainya, ini merupakan salah satu langkah pengamanan agar tidak semakin banyak orang tertular covid-19," jelas Ade.

Soal salah satu penyebab naiknya kasus akibat banyaknya terjadi penularan di KRL, Ade Yasin menuturkan, sudah ada aturan yang dibuat di KRL, seperti tidak boleh menerima telepon, mengobrol, dan kegiatan lainnya yang berpotensi terjadi penularan.

"Kalau peraturan itu ditaati saya kira tidak terlalu berbahaya jika naik kereta. Namun banyak terjadi pelanggaran, sehingga terjadi penularan di dalam KRL," kata Bupati Ade.

"Saya kira semua tergantung kepada kepatuhan kita terhadap protokol kesehatan. Dengan tidak membuka masker, dan jika berkerumun, tidak banyak berbicara dan melakukan interaksi lain yang dapat terjadi penularan. Aturannya sudah jelas, namun masih banyak pelanggaran yang terjadi, sehingga banyak yang tertular di atas kereta," tambahnya. (OL-13)

Baca Juga: Lingkungan Rumah Penyebab Utama Banyak Pelajar SMA di Depok Terinfeksi Korona



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya