Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Harga Minyak Goreng di Kota Depok masih Melebihi HET

Kisar Rajaguguk
12/2/2022 10:15
Harga Minyak Goreng di Kota Depok masih Melebihi HET
Pedagang minyak goreng di pasar tradisional(MI/Andri W)

HARGA minyak goreng di pasar umum atau pasar tradisional di Kota Depok masih melebihi harga eceran tertinggi (HET). Para pedagang masih tetap menjual minyak goreng diatas Rp14 ribu per liter.

Di Pasar Tugu, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, harga minyak goreng kemasan bimoli masih seharga Rp19 ribu per liter atau naik Rp5 ribu dari harga yang ditetapkan pemerintah.

Kemudian, harga minyak goreng kemasan Sania Rp19 ribu per liter, minyak goreng kemasan fortune Rp18 ribu per liter dan minyak goreng curah yang biasa dijual dalam kemasan plastik bening di pasaran masih Rp18 ribu per liter.

Kepala Pasar Tugu Kota Depok Ikhwan Suriadi Nasution mengungkapkan sampai saat ini para pedagang di Pasar Tugu masih menjual minyak goreng diatas Rp14 ribu per liter, hal ini dikarenakan dari distributor harga juga belum kunjung turun.

Dengan tingginya harga dari agen, maka para pedagang belum bisa menyesuaikan harga yang ditetapkan oleh pemerintah yakni Rp14 ribu per liter.

"Harga minyak goreng memang belum ada penurunan untuk di pasar tradisional. Kami hanya bisa mengimbau agar bisa menyesuaikan harga Rp14 ribu per liter," katanya, Sabtu (12/2).

Baca juga: Minyak Goreng Mahal dan Langka, Usaha Jajanan Gorengan Gulung Tikar

Menurut dia, pihaknya terus melakukan monitoring pergerakan harga minyak goreng di pasar, agar bisa menyesuaikan satu harga.

"Tetapi kami tidak bisa memaksa para pedagang atau menerapkan sanksi, kasihan para pedagang. Sebab, mereka juga membeli dengan harga mahal," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Pasar Cisalak Kota Depok Mohammad Sahal mengatakan harga minyak goreng sampai saat ini tak kunjung mengalami penurunan.

"Harga minyak goreng masih diatas Rp14 ribu per liter, tidak tahu kapan turunnya," ujarnya.

Namun, para pedagang masih mempunyai stok yang cukup sehingga kebutuhan masyarakat selalu tercukupi.

"Kami terus melakukan pemantauan dan koordinasi agar para pedagang tidak kehabisan stok minyak goreng, agar bisa mencukupi kebutuhan masyarakat," paparnya.

Salah seorang pedagang di Pasar Cisalak, Timbul, mengaku masih menjual minyak goreng diatas Rp14 ribu per liter, dikarenakan dari distributor juga masih tinggi.

"Minyak goreng yang satu liter saya jual Rp20 ribu, saya tidak bisa menurunkan harga karena modalnya juga diatar Rp14 ribu, kalau dijual Rp14 ribu per liter saya rugi, " katanya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya