Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kasus Covid Makin Naik, YLKI Desak PTM 100% Ditunda

Hilda Julaika
24/1/2022 09:33
Kasus Covid Makin Naik, YLKI Desak PTM 100% Ditunda
Ilustrasi pembelajaran tatap muka(ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)


YAYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengutarakan keprihatinannya atas kasus aktif covid-19 di Indonesia, khususnya DKI Jakarta, yang terus meningkat. Pihaknya pun meminta kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% dikaji kembali.

"Kasus aktif di Indonesia terus meningkat secara meyakinkan, khususnya di Jakarta. Sebaiknya pemerintah merevisi pelaksanaan PTM 100%," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi saat dikonfirmasi, Senin (24/1).

Menurutnya, fenomena learning loss lantaran keterbatasan kegiatan belajar secara langsung memang penting diperhatikan. Namun, di situasi kasus yang tengah melonjak ini keselamatan dan kesehatan siswa serta guru menjadi lebih penting.

"Janganlah merevisi/menutup PTM 100% menunggu kalau ada guru atau anak didik yang terpapar lebih dulu," sarannya.

Sebelumnya, ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman meminta pemerintah pusat menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di wilayah DKI Jakarta dan daerah lain yang memiliki peningkatan kasus covid-19. Penghentian PTM ini dapat sementara dilakukan mulai akhir bulan Januari hingga Maret.

"Karena waktu-waktu tersebut adalah waktu rawan terjadi peningkatan covid-19 ya," kata Dicky saat dihubungi, Minggu (23/1).

Baca juga:  Pelajar Senang Bisa Belajar Tatap Muka, Kapolri: Fokus Gapai Cita-Cita

Menurut dia, vaksinasi covid-19 bagi peserta didik saat ini belum menyeluruh. Di samping itu, untuk peserta didik kelas rendah seperti sekolah dasar rentan tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Juga menurut data di negara lain, kasus covid-19 di sekolah sudah mulai mengalami peningkatan. Jadi untuk menjaga anak-anak kita sebaiknya dihentikan sementara dulu," tuturnya.

Di sisi lain, ia meminta pemerintah tetap melakukan testing, tracing dan treatment (3T). Hal ini ditujukan untuk melakukan pengendalian covid-19.

"Kita tidak hanya harus mengantisipasi gelombang ketiga ini tapi juga harus siap mengantisipasi bulan puasa. Nanti ini kan biasanya ada kenaikan juga," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya