Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KEPALA Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengingatkan kembali tentang Covid-19 varian Omikron tidak bisa dianggap enteng. Hal itu diungkapkan berkaitan dengan adanya dua pasien Omikron meninggal dunia di rumah sakit pada Sabtu (22/1).
"Adanya kasus meninggal akibat Covid-9 dengan varian Omikron menunjukkan bahwa kita tidak boleh menganggap enteng Omikron, apalagi pada kelompok rentan," kata Dwi saat dihubungi, di Jakarta, Minggu (23/1).
Disebutkan pula dengan adanya dua kasus kematian pasien Omikron di RI, itu pertanda bahaya bagi orang berpenyakit komorbid. Menurut Dwi, pencegahan penularan Covid-19 Omikron sama dengan pencegahan varian lainnya yakni melalui vaksinasi.
Kementerian Kesehatan juga menyatakan hal yang sama bahwa ada dua pasien Omikron meninggal dunia akibat punya penyakit bawaan (Comorbid).
Kemudian, pencegahan juga harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes), segera memeriksakan diri apabila memiliki gejala mirip Covid-19, dan terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster.
"Langkah Dinkes dengan 3T (testing, tracing, treatment), termasuk masif tracing dan tes untuk kontak erat kasus Covid," ujarnya.
Baca juga : Covid-19 Omikron di Jakarta Terus Bertambah, Puncak Kasus DIprediksi Maret
Sebelumnya diberitakan, dua pasien Covid-19 yang terinfeksi varian Omikron meninggal dunia. Ini adalah pertama kalinya pasien dengan kasus Omikron meninggal dunia di Indonesia.
Menurut Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, kedua pasien yang meninggal memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
“Satu kasus merupakan transmisi lokal meninggal di Rumah Sakit (RS) Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan pelaku perjalanan luar negeri, meninggal di RSPI Sulianto Saroso,” kata Nadia dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (22/1).
Nadia mengatakan, terdapat kenaikan kasus penyebaran Covid-19 yang signifikan pada Sabtu jumlahnya mencapai 3.205 kasus.
Maka total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.283.453 kasus. Hal itu merupakan implikasi dari peningkatan kasus konfirmasi Omikron.
“Di mana sejak 16 Desember 2021 hingga saat ini secara kumulatif tercatat 1.161 kasus konfirmasi Omikron ditemukan di Indonesia,” katanya sambil menambahkan, kedua pasien Omikron itu meninggal dunia, akibat belum divaksin dan memiliki multi komorbid. (OL-7)
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
KEMENTERIAN Kesehatan menyebut tidak ada potensi mutasi virus covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 nanti. Saat ini, yang terbaru masih berasal dari varian omikron, yaitu JN.1.
WHO melaporkan terdapat empat Variants Of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) sebagai varian SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang kini mendominasi di dunia.
MALAYSIA kembali menganjurkan penggunaan masker di masjid dan surau untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di negara tersebut.
Sentra vaksinasi covid-19 booster akan berlangsung selama satu bulan, mulai dari tanggal 3 Februari hingga 3 Maret 2022 di Mall Senayan Park, Jakarta.
Kasus aktif covid-19 di Indonesia saat ini bertambah 8.981 sehingga total menjadi 52.555. pasien meninggal bertambah 17 kasus transmisi lokal
Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sebetulnya hal tersebut tidak mengagetkan karena covid-19 kini sudah menjadi endemi.
Berikut adalah 8 langkah pencegahan Covid-19 yang perlu diterapkan masyarakat untuk memutus rantai penularan virus:
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran pada 28 Mei lalu mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) dalam Surat Edaran mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19 menyebut varian dominan yang beredar di Indonesia adalah MB.1.1.
PENGURUS IAKMI dr Iqbal Mochtar mengatakan peningkatan kasus covid-19 di berbagai negara, termasuk Indonesia, saat ini belum sampai pada level mengkhawatirkan.
"Angka ini menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan puncak wabah tahun ini,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved