Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Wagub DKI Setuju Kurangi Kapasitas PTM, Namun Tunggu Kesepakatan dengan Pusat

Mediaindonesia
11/1/2022 14:18
Wagub DKI Setuju Kurangi Kapasitas PTM, Namun Tunggu Kesepakatan dengan Pusat
Pelajar mengikuti sosialisasi keselamatan berlalu lintas di SMKN 29 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan setuju dengan masukan ahli yang merekomendasikan pengurangan kapasitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen mengingat adanya peningkatan angka penularan COVID-19.

Meski mengalami peningkatan signifikan dibanding dengan masa sebelum libur natal dan tahun baru, Riza menyatakan pihaknya tidak bisa mengubah aturan pelaksanaan PTM secara sepihak, karena regulasi tersebut merupakan wewenang pemerintah pusat melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri.

"Saya setuju dengan (pandangan) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang meminta kapasitas PTM dikurangi, namun semuanya tidak bisa kami putuskan sendiri. Kami harus memutuskan bersama dengan pemerintah pusat," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, hari ini.

Baca juga: PDIP Sindir Tanah Abang Macet Lagi, Wagub: Sinyal Ekonomi Bergerak

Selain itu, kata dia, DKI memenuhi syarat untuk menerapkan PTM 100 persen sesuai SKB yang mensyaratkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta level 2, kemudian vaksinasi yang sudah lebih dari 100 persen untuk dosis satu yang saat ini mencapai 118 persen.

"PTM itu kan sudah aturan dari pemerintah pusat, sampai hari ini kita tidak mengurangi PTM karena DKI termasuk provinsi yang memenuhi syarat melaksanakan PTM 100 persen terbatas," ujarnya.

Meski PTM 100 persen sudah berjalan sejak 3 Januari lalu dan COVID-19 terpantau tinggi, Riza mengaku bersyukur belum ada temuan klaster di sekolah dan ia berharap PTM tidak akan berbalik menjadi ancaman penularan COVID-19.

"Sampai hari ini belum ada klaster sekolah, belum ada sesuatu kejadian yang signifikan," katanya menambahkan.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik