Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

DKI Lakukan Tes Usap Tiap Pekan di 10% Sekolah yang Gelar PTM

Mediaindonesia
04/1/2022 17:00
DKI Lakukan Tes Usap Tiap Pekan di 10% Sekolah yang Gelar PTM
Pembelajaran tatap muka(Antara)

TES usap (swab) dilakukan setiap pekan terhadap siswa dan guru di 10 persen sekolah di DKI Jakarta yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk mencegah meningkatnya kasus COVID-19 varian Omicron.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan hal itu merupakan bagian dari "active case finding" (ACF) atau "test and tracing" untuk mendeteksi kasus COVID-19.

"Pada saat PTM kita melakukan 'active case finding' dengan tiap minggu, 10 persen sekolah akan ada ACF berupa usap murid dan guru supaya bisa mempunyai gambaran potensi peningkatan kasus, itu yang kita intens," kata Dwi saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Dwi menyebutkan di tiap sekolah juga akan ditugaskan Satgas COVID-19 yang memantau protokol kesehatan murid dan guru sehingga mereka bisa saling mengingatkan untuk berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes).

Baca juga: PTM Terbatas di Kota Depok Digelar 24 Januari 2022

Untuk jam belajar, kata dia, juga ada aturan untuk dikurangi di tahap awal sehingga jam belajar lebih singkat.

Pihak sekolah juga diawasi dan didorong untuk melakukan evaluasi serta perbaikan harian dengan tujuan agar bisa menyempurnakan hal yang secara teknis belum sesuai prokes.

"Kami bersama Dinas Pendidikan memantau ketat untuk perkembangan kasus, kemudian setiap kasus juga, kalau ada anak yang kena, maka pasti kita akan gali lebih lanjut sekolahnya dan sebagainya untuk dilakukan penelusuran kontak juga," tutur Dwi.

Dwi meyakinkan bahwa pemerintah tidak akan stagnan dalam memantau pelaksanaan PTM dan langkah yang diambil kemudian akan bergantung pada kondisi yang terjadi di lapangan.

"Pada saat situasi yang mengharuskan kita membatasi aktivitas, pasti akan dilakukan. karena jangan sampai kemudian rantai penularannya berkelanjutan," katanya.(Ant/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya