Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BEBERAPA titik genangan air di wilayah DKI Jakarta yang disebabkan curah hujan tinggi pada Jumat sore (12/11) sudah mulai surut setelah petugas langsung bergerak menanggulangi genangan tersebut.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas SDA terus memantau tinggi muka air untuk mewaspadai tingginya curah hujan di hulu sungai dan memantau ketinggian serta mengantisipasi luapan sungai. Menurutnya, status pintu air bervariasi, yaitu normal, waspada/siaga 3, siaga/siaga 2, dan awas/siaga 1 yakni Pintu Air Sunter Hulu pada pukul 20.00 WIB.
Berdasarkan monitoring Dinas SDA DKI Jakarta pada pukul 21.00 WIB, hujan pada Jumat sore (12/11), tidak ada pintu air berstatus awas/siaga 1. Hanya beberapa, seperti PA Yo Sudarso 1 berstatus siaga 2, PA Flusing Ancol siaga 2, PA Karet siaga 3, dan PA Gadung siaga 3, sedangkan pintu air lainnya berstatus normal.
"Kami terus memonitoring tingggi muka air di pintu air. Pemprov DKI Jakarta juga langsung bergerak cepat dengan menerjunkan petugas ke titik-titik genangan, sehingga cepat surut. Kami terus siaga ketika curah hujan tinggi untuk meminimalisir dampak banjir di DKI Jakarta," ujarnya, Jumat (12/11).
Jenuri, Lurah Setu Jakarta Timur, menyampaikan bahwa untuk sementara hingga pukul 19.00 WIB, tidak ada genangan di Kelurahan Setu. "Titik rawan lainnya di Taman Kembang Sepatu, Taman Bambu, Jl. Rukun, Perumahan Setu Indah masih nihil. Untuk Perumahan Setu Indah, Gang Rukun dan Taman Kembang Sepatu bersumber dari luapan Kali Cilangkap," ujarnya.
Yulian Fathiniah, Lurah Cipayung, Jakarta Timur, menuturkan bahwa di kelurahannya ada beberapa titik tergenang, tetapi hingga pukul 19.00 WIB sudah surut.
Sementara itu, Camat Mampang Prapatan, Djaharuddin menginformasikan, genangan air di beberapa titik di Kecamatan Mampang Prapatan sudah surut seluruhnya. Beberapa jam sebelumnya, ujar Djaharuddin, genangan air di kawasan tersebut terpantau mencapai sekitar 1 meter di sejumlah wilayah, di antaranya Kemang Raya, Kemang Utara Raya, Jalan Bank, dan Kemang RT 12/RW 3.
"Sebagai antisipasi, kami sudah ingatkan warga untuk bisa ke musala dan masjid di wilayah yang lebih tinggi. Tim kecamatan juga sudah siap dengan perahu karet," ujarnya.
Berdasarkan pantauan BPBD DKI Jakarta, informasi genangan dan banjir saat ini, ada 23 RT atau 0,04% dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta. Kondisi tengah ditangani oleh pihak Kelurahan setempat bersama PPSU, Tim TRC BPBD DKI Jakarta, Dinas SDA DKI Jakarta, Satpol PP DKI Jakarta, Tagana, dan Disgulkarmat DKI Jakarta yang ditargetkan akan surut dalam waktu cepat. (OL-13)
Baca Juga:
Banjir yang merendam Pondok Pesantren Assirojul Munir merupakan dampak robohnya bangunan talud saluran air pada Senin (6/11).
Sedikitnya ada dua titik di ruas jalan protokol Kota Cirebon yang selama ini menjadi langganan banjir.
Banjir terjadi sekitar pukul 20:30 WIB diawali hujan intensitas tinggi sejak pukul 17:30 WIB
Sebanyak 7.027 jiwa di Kampung Lumajang Peuntas, Desa Cieuterup, harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Di awal 2024 ini berbagai kejadian bencana di musim penghujan sudah terjadi di Kabupaten Cirebon. Mulai dari pohon tumbang akibat angin kencang, banjir, tanah longsor dan lainnya,
Anggaran yang telah disiapkan dapat digunakan sesuai hasil inventarisasi dan tepat sasaran
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved