Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Tabrakan Kereta LRT Jabodebek Diduga Faktor Human Error

Putri Anisa Yuliani
25/10/2021 18:07
Tabrakan Kereta LRT Jabodebek Diduga Faktor Human Error
Petugas memeriksa gerbong kereta LRT yang mengalami kecelakaan di ruas Cibubur-TMII, Jakarta.(Antara)

TERJADINYA tabrakan antara dua kereta light rail transit (LRT) Jabodebek diduga karena faktor human error. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro.

Sebelumnya, terjadi tabrakan antara dua kereta LRT Jabodebek di rute antara Harjamukti dan Ciracas tadi siang. Kereta produksi PT Inka itu diketahui sedang dalam uji coba.

Budi mengatakan masinis diduga menyalahi SOP. Namun, ia belum bisa menyampaikan lebih jauh karena kepastian soal penyebab kecelakaan akan disampaikan KNKT.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang menginvestigasi kasus tabrakan LRT ini.

Baca juga: Dua Kereta LRT Tabrakan, Ini Kata Adhi Karya

"Makanya saya bilang ini terindikasi adanya human error, di mana masinis pada saat langsir ini kecepatannya melebihi. Tapi itu nanti akan diketahui oleh hasil investigasi KNKT," kata Budi dalam jumpa pers virtual, Senin (25/10).

"Tapi indikasi awal berdasarkan situasi di lapangan seperti itu," lanjutnya.

Ia menjelaskan kronologi kecelakaan ini, di mana tabrakan itu melibatkan trainset 20 dan trainset 29 LRT Jabodebek. Kecelakaan terjadi di antara Stasiun Ciracas dan Stasiun Harjamukti atau di sekitar wilayah Cibubur, Jaktim.

Kecelakaan ini terjadi saat pengujian. Rencananya, trainset 29 itu akan diuji tim dari Ditjen Kereta Api Kementerian Perhubungan.

PT Inka menyebut rangkaian kereta untuk LRT itu tersebar di sepanjang jalur di antara dua stasiun tersebut. Dia mengatakan rangkaian LRT 29, yang rencananya dicek Kemenhub besok, akan dipindah.

Kecelakaan kemudian terjadi saat trainset 29 dari Ciracas hendak menuju Harjamukti. Tabrakan diduga terjadi karena lansiran terlalu cepat. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik