Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol, Wagub DKI Duga terkait Covid-19

Putri Anisa Yuliani
02/10/2021 16:00
Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol, Wagub DKI Duga terkait Covid-19
Suasana perkembangan pembangunan perumahan mewah Pulau Reklamasi melalui udara di Teluk Jakarta, Kamis (12/8).(MI/Susanto.)

PENELITIAN tahap awal yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari pusat penelitian oseanografi Universitas Brighton, Inggris, menemukan kandungan parasetamol dalam air laut di Teluk Jakarta. Meski tidak besar, kandungan paracetamol akan memengaruhi hewan-hewan laut jika terus dibiarkan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, Dinas Lingkungan Hidup bersama Dinas Kesehatan tengah bersama-sama meneliti tentang hal ini. Pria yang akrab disapa Ariza itu menegaskan, Pemprov DKI sudah mendapatkan laporan temuan ini.

"Jadi itu temuan sudah lama, (sejak) 14 Juli. Sekarang sedang diteliti oleh pusat oseanografi, kemudian diteliti. Jadi kita, Dinas LH DKI Jakarta memang selalu meneliti setiap enam bulan sekali. Kita tunggu hasilnya, sedang ditunggu. Ini sesuai dengan PP 22/2021 tentang perlindungan pengelolaan lingkungan hidup," jelasnya di Balai Kota, Jumat (2/10) malam.

Ia pun mengatakan, hasil pemantauan yang dilakukan oleh Dinas LH dua kali dalam setahun mengungkapkan kondisi laut Teluk Jakarta masih aman dari limbah. Akan tetapi dalam pengawasan tersebut tidak terdapat indikator kandungan paracetamol karena menyesuaikan dengan indikator yang ada dalam peraturan.

Di sisi lain, Ariza menduga kandungan parasetamol di Teluk Jakarta berkaitan dengan pandemi covid-19 yang mewabah 1,5 tahun belakangan ini. Banyak warga yang sakit dan kerap mengonsumsi obat terutama parasetamol. Obat tersebut mudah dan murah untuk didapatkan sebagai pengobatan gejala covid-19 seperti demam dan sakit kepala.

"Parasetamol ini tidak termasuk parameter pengujian baku mutu air laut. Jadi kami minta masyarakat jangan sembarang membuang sampah apalagi limbah obat-obatan dan jaga lingkungan kita, laut kita," ungkapnya.

"Ya limbah farmasi memang meningkat kan saat covid-19. Tentu Dinas kesehatan sudah melakukan upaya-upaya antisipasi bersama Dinas LH dan dinas terkait agar semua limbah bisa disalurkan ke tempat-tempat pengelolaan limbah sesuai SOP. Insyaallah tidak masalah ada pun. Masalah itu sudah ditangani dinas terkait soal limbah," jelasnya. (Put)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya