Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TEMUAN adanya perdagangan daging anjing di Blok 3 Pasar Senen, Jakarta Pusat adalah bukti lemahnya pengawasan di internal pihak Perumda Pasar Jaya, dalam hal ini pengelola Pasar Senen.
Temuan yang baru itu terungkap nyatanya sudah berjalan hampir beberapa tahun. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) pun menyayangkan hal ini.
"Jangan salahkan oknum pedagang yang nakal. Jika pengawasan dilakukan secara benar, kami yakin para pedagang akan tertib dan sangat berhati-hati dalam hal ini. Sampai saat ini, IKAPPI Jakarta terus melakukan investigasi atas kasus ini dan akan terus memberikan edukasi agar pedagang tidak menjual daging anjing," kata Ketua DPW IKAPPI DKI Jakarta Miftahudin dalam keterangan resmi, Minggu (12/9) malam.
Baca juga: Perumda Pasar Jaya Tertibkan Pedagang Daging Anjing di Pasar Senen
IKAPPI bersepakat perlu adanya tindakan tegas untuk pedagang yang nakal dalam hal ini yang masih menjual daging anjing di sekitaran Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Namun, satu hal yang paling mendasar dan jangan luput dari perhatian publik serta kalangan pemerintah daerah adalah lemahnya pengawasan di internal jajaran Perumda Pasar Jaya.
"Pentingnya pengelolaan SDM yang cakap, berintegritas tinggi, peduli terhadap pasar rakyat, serta tidak melulu memikirkan output untuk peningkatan sumbangsih PAD dari pasar rakyat . Kejadian ini harus menjadi evaluasi bersama baik di Perumda Pasar Jaya, Pemprov, dan pembinaan terhadap pedagang. Ini bukti bahwa proses pengawasan tidak jalan. Pengelola hanya memikirkan pemasukan," ujarnya.
Aturannya sudah jelas termaktub. Di UU Pangan, UU Perlindungan Konsumen, serta Surat Edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang menjelaskan bahwa anjing tidak termasuk dalam kategori definisi pangan.
"Belum lagi dengan potensi terbebas dari penyakit rabies pada hewan," pungkasnya. (OL-1))
Pemerintah seharusnya memastikan rantai distribusi pangan berjalan dengan baik, bukan justru membiarkan rakyat berulang kali menjadi korban kebijakan yang berantakan.
Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyoroti mahalnya harga beras. Menurut Ikappi, kenaikan harga beras tahun ini mencapai 20% lebih dibandingkan tahun lalu.
Sekjen DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan, kenaikan beras terjadi di jenis medium dan premium dan telah melampaui harga eceran tertinggi (HET).
“Bukan meniadakan pasar tradisional, tapi menjaga pasar tradisional menjadi pasar yang sehat, pasar yang efisisen, pasar yang semua ekosistemnya itu berjalan dengan baik."
Ikappi menyuarakan bahwa pedagang tekstil di seluruh Indonesia, tidak hanya di Pasar Tanah Abang, memang tengah mengalami kebangkrutan karena sepinya pembeli.
"Penyebabnya karena memang stok di penggilingan itu tidak banyak. Itu membuat harga beras di penggilingan tidak karuan, sehingga ketika sampai di pedagang harganya sudah tinggi,"
MASYARAKAT Kota Solo diharap tidak lagi mengkonsumsi produk pangan asal hewan yang berasal dari hewan non ternak, seperti anjing, kucing, dan kera. Hal ini untuk menghindari tertular zoonosis
Terkait modus jual beli anjing yang sebagian dalam kondisi sakit ini, pelaku melakukan transaksi dan pemindahan hewan di pinggir jalan agar tidak dicurigai.
PEMERINTAH Kabupaten Sragen dan Kota Semarang di Provinsi Jawa Tengah meminta warganya untuk tidak mengonsumsi anjing, buntut dari temuan ratusan anjing yang diduga akan dijagal.
Hal itu dipicu oleh maraknya penjualan anjing secara ilegal dan dikhawatirkan dapat menimbulkan wabah Rabies.
Gojek memastikan layanan pesan antar makanan GoFood bebas dari penjualan makanan dan minuman berbahan dasar atau olahan daging anjing.
TENUN merupakan kekayaan tradisional Indonesia. Tak ada yang meragukan itu. Tenun tak hanya kaya dengan nilai keindahan, tenun juga kaya nilai fi losofi . Itu pun bukan perkara baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved