Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DEWAN Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyoroti kondisi beras yang semakin melonjak harganya. Khususnya pada beras jenis premium, Ikappi melihat stoo yang dimiliki segmen penggilingan juga terbatas.
"Dan ini yang harus diwaspadai oleh semua pihak agar stok-stok yang dimiliki khususnya beras premium agar segera dikeluarkan, termasuk pabrik-pabrik lokal, karena semakin tertahan beras premium, semakin naik harganya dan kondisinya akan semakin buruk," kata Sekjen DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan dalam keterangan resmi, Jumat (23/2).
Ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini termasuk molornya musim tanam dan musim panen. Faktor lainnya karena pada tahun lalu produksi beras terbatas sehingga dengan konsumsi yang meningkat, hal yang terjadi ialah ketidakseimbangan antara supply and demand.
Baca juga : Pemkot Bandung Gelar Operasi Pasar Beras SPHP, Cek Jadwal dan Lokasinya
"Kenaikan harga beras tahun ini mencapai 20% lebih dibandingkan tahun lalu. Dari Rp14 ribu ke Rp18 ribu per kilogram," jelas Reynaldi.
Untuk itu, Ikappi mendorong kepada pemerintah untuk menggenjot produksi.
"Maka produksi di 2024 harus digenjot sedemikian rupa. Subsidi digelontorkan, subsidi pupuk juga diperbesar anggarannya dan skalanya diperluas sehingga produksinya lebih besar," ucapnya.
Baca juga : Harga Beras Melejit, Pemkot Bandung Segera Adakan Operasi Pasar
Untuk saat ini menjelang ramadan penyelesaian persoalan beras solusinya ialah menggelontorkan stok yang dimiliki oleh pemerintah, perusahaan lokal, penggilingan untuk diterjunkan di pasar tradisional.
Satgas pangan diharapkan agar memantau stok yang dimiliki oleh pihak-pihak tersebut agar tidak tertahan dan segera dikeluarkan.
Ikappi juga meminta Bulog untuk memastikan pendistribusian beras medium ke pasar tradisional dan ritel. Jika Bulog lebih fokus kepada bantuan pangan dan tidak mengindahkan permintaan presiden untuk mengguyur di pasar tradisional dan ritel maka kondisi yang akan dihadapi masyarakat ke depan akan lebih mengkhawatirkan. (Z-4)
MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah sedang menggalakkan program ketahanan pangan, namun masih ada oknum mafia yang mencoba mempermainkan situasi.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengeklaim produksi beras di Tanah Air akan melimpah. Klaim tersebut didasarkan pada laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada April 2025, antara lain tarif listrik, emas perhiasan, kelapa, bawang merah, tarif angkutan antar kota dan beras.
hal ini menjadi salah satu faktor momen perbaikan ekonomi setelah Idulfitri adalah harga pangan yang cenderung terkendali.
Kondisi tersebut, dikarenakan sebagian kecil lahan pertanian di wilayah pesisir yang bisa ditanami.
MEMASUKI pekan kedua Ramadan 1446 H, harga beras stabil tinggi di Pasar Gedhe Klaten, Jawa Tengah.
HARGA beras di Kota Malang, Jawa Timur, sudah mengalami kenaikan sebanyak empat kali sejak awal Ramadan. Kini, harga beras telah melampaui harga eceran tertinggi (HET).
TIDAK butuh waktu lama, draf revisi Undang-Undang Pilkada segera diparipurnakan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved