Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERUMDA Pasar Jaya membenarkan adanya pedagang daging anjing di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Pedagang itu menempati kios yang ada di Blok III Pasar Senen.
"Sehubungan dengan adanya pemberitaan terkait penjualan daging anjing yang ada di Pasar Jaya, bersama ini kami dapat memberikan klarifikasi bahwa benar adanya pedagang dari Perumda Pasar Jaya yang melakukan penjualan daging anjing tersebut di Pasar Senen Blok III," kata Manajer Umum dan Humas Perumda Pasar Jaya Gatra Vaganza dalam keterangan video, Minggu (12/9).
Baca juga: 639 Kendaraan Ditilang Saat Crowd Free Night di Jakarta
Perumda Pasar Jaya, lanjut Gatra, telah memberi sanksi administrasi kepada pedagang daging anjing tersebut. Nantinya, jika pedagang itu menjual daging anjing kembali, Perumda Pasar Jaya tidak segan-segan akan menutup lapakny secara permanen.
Gatra menegaskan penjualan daging anjing tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Perumda Pasar Jaya di pasar-pasar tradisional. Perumda Pasar Jaya sejak awal melarang penjualan daging anjing sebagai komoditi pangan.
Kejadian ini, menurut pihaknya, akan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan sisi operasional pasar agar kejadian serupa tak terulang.
"Dan hal ini jelas tidak sesuai dengan koridor-koridor peraturan yang ada di dalam Perumda Pasar Jaya, yang mana daging anjing tersebut tidak dalam komoditi yang boleh diperjualbelikan di dalam pasar milik Perumda Pasar Jaya. Dan ke depannya ini akan jadi pelajaran bagi kami, evaluasi dalam sisi operasional pasar sehingga ke depannya kejadian-kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, sebuah video yang menampilkan praktik penjualan daging anjing di Pasar Senen, Jakarta Pusat, viral di media sosial (medsos). Komunitas penyayang bintang, Animal Defenders Indonesia pun memprotes hal ini. Sebab, pasokan daging anjing berasal dari daerah lain yang tidak diketahui jaminan kesehatan dari virus Rabies. Di sisi lain, anjing adalah hewan peliharaan. Banyak terjadi pencurian anjing hewan peliharaan untuk diperdagangkan dagingnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved