Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Epidemiolog: Pembukaan Sekolah Bisa Dilakukan Namun Harus Matang

Putri Anisa Yuliani
26/8/2021 20:13
Epidemiolog: Pembukaan Sekolah Bisa Dilakukan Namun Harus Matang
Pengendalian mobilitas warga saat PPKM level 3(MI/ANDRI WIDIYANTO)

STATUS PPKM di Jakarta telah turun ke level 3 yang mana pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilakukan. Ahli epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyebut pembukaan sekolah memang bisa dilakukan karena sesuai kesepakatan para ilmuwan epidemiologi secara global, sekolah seharusnya memang yang paling awal dibuka saat pandemi membaik.

Menurut dia, anak-anak termasuk dalam kategori risiko rendah atau 'low risk' penularan covid-19. Hal ini dibuktikan dari data global bahwa angka kematian anak yakni satu di antara 3.500. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan angka kematian pada orang dewasa yakni 1:60. Di sisi lain, dari jumlah kasus covid-19 secara global, hanya 2% dari total tersebut menimpa anak-anak.

"Namun, bukan berarti kita mengabaikan atau menganggap anak itu aman untuk dalam situasi pandemi, tidak seperti itu. Oleh karena itu rencana pembukaan sekolah ini harus dilakukan dengan beragam kesiapan dari semua sektor dari pusat dan daerah," kata Dicky saat dihubungi Media Indonesia.

Kemudian, ia juga menyarankan harus dilakukan jaring pengaman untuk meminimalisir penularan semisal dari bentuk kurikulum yang memadukan daring dan luring karena adanya pembatasan kapasitas anak yang belajar secara tatap muka. Pemerintah daerah juga harus memastikan seluruh guru, tenaga penunjang pendidikan, dan staf sekolah sudah divaksin covid-19.

Baca juga: NasDem Dukung Pembelajaran Tatap Muka Direalisasikan di Jakarta

Orangtua dan anak-anak juga harus diedukasi terkait prilaku protokol kesehatan. Infrastruktur sekolah juga harus disediakan agar memadai seperti tempat cuci tangan. Arus keluar masuk anak-anak juga harus diperhatikan agar tidak terjadi keramaian saat jam masuk dan pulang sekolah. Evaluasi dan testing berkala juga harus dilakukan.

Pemda harus siap menutup sekolah selama dua pekan apabila ada kasus covid-19 yang muncul di sekolah. Mekanisme testing dan tracing harus diberlakukan dengan maksimal. Semua pihak yang terkait dengan kasus tersebut harus dikarantina di rumah masing-masing.

"Termasuk juga manajemen risiko kalau ada kasus. Ada testing berkala, kemudian juga tracing, mekanisme tracing, ini harus ada koordinasi dengan Dinas Kesehatan atau sektor terkait lain. Ini harus disiapkan. Dalam hal ini sekolah tidak bisa berdiri sendiri, harus didampingi. Banyak sektor yang berkewajiban bertanggung jawab tatap muka ini," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya