Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kekurangan Stok, Vaksinasi Anak Sekolah di Tangsel Terhambat

Farhan Dwitama
20/8/2021 11:35
Kekurangan Stok, Vaksinasi Anak Sekolah di Tangsel Terhambat
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin covid-19 pada seorang anak di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/8/2021)(ANTARA/RAISAN AL FARISI)

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan melakukan penundaan vaksinasi anak usia 12 tahun keatas sejak 16 Agustus 2021. Padahal sebelumnya Dinkes Tangsel telah menjadwalkan pelaksanaan vaksinasi di sekolah-sekolah hingga 31 Agustus 2021.
 
"Sehubungan dengan berkurangnya dosis vaksin covid-19 bagi anak usia 12 sampai 17 tahun keatas yang telah dijadwalkan hingga 31 Agustus 2021. Hanya dapat dilaksanakan sampai 16 Agustus. Ditunda sampai vaksin tersedia," kata Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Alin Hendarlin, saat dikonfirmasi, Jumat, (20/8).

Alin menjelaskan pelaksanaan vaksinasi bagi anak usia sekolah di Tangsel telah dimulai Dinkes Tangsel sejak 14 Juli 2021 bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel.

Baca juga: Pemprov DKI Masih Lakukan Pendataan Program Bantuan Anak Yatim
 
Dari pelaksanaan itu, Alin menyebutkan capaian vaksinasi anak di Tangsel telah mencapai 20.416 anak untuk dosis satu dan 4.007 anak untuk dosis kedua.
 
"Berdasarkan data dari komite penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (KPCPEN) target sasaran kelompok anak remaja di Tangsel, sebanyak 130.475 dan capaian vaksinasinya sampai 14 Agustus kemarin sebanyak 15,56 persen atau 20.416 anak remaja menerima dosis satu dan 3,07 persen untuk dosis kedua," jelasnya.
 
Alin menegaskan dengan stok vaksin yang ada saat ini, pihaknya mengejar target vaksinasi dosis kedua yang akan jatuh tempo. Menurut dia perolehan dosis vaksin yang didapat dari Pemprov Banten setiap pekannya belum bisa mencakup target lebih banyak.
 
"Sebenarnya setiap minggu kita dapat (stok) dari Provinsi Banten, setelah dapat kita dari provinsi jumlahnya tidak mencukupi kalau kita main juga di dosis satu. Jadi akhirnya kita mengutamakan dosis 2 yang ketahuan jatuh temponya. Jadi vaksinnya tidak kosong, karena jumlah yang ada kita fokuskan dulu di dosis dua dengan begitu terpaksa kita harus pending jadwal yang sudah direncanakan," ujar Alin. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya