Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MASALAH fasilitas dan bantuan untuk kaum disabilitas sering menjadi polemik. Hal itu diungkapkan perwakilan Himpunan Wanita Disabiltas Indonesia (HWDI) dan Komunitas Bekasi mendengar dan berbicara (Kotak menara) saat audiensi dengan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto di ruang kerjanya, Rabu (16/6).
"Kota Bekasi masih kurang ramah bagi para disabilitas. Selama ini kaum difabel nggak pernah diajak ikut musrenbang. Saya pernah ke Puskesmas dan Kantor Kelurahan tapi disana enggak ada lantai miring dan pegangan untuk disabilitas. Dan itu posisi tangga, saya itu kan enggak bisa melangkah tinggi jadi mau naik tangga jadi susah banget,” kata perwakilan dari Komunitas HWDI.
Hal lain yang membuat gusar adalah masih minimnya perhatian Pemkot Bekasi. Ia menyebut, difabel tidak pernah dilibatkan dalam berbagai kegiatan. Padahal pihaknya juga ingin terlibat dalam pembangunan kota. Setidaknya juga ikut dalam pembangunan jalur pedestrian yang ramah disabilitas dan pengembangan UMKM bagi para kaum disabilitas.
"Kami ingin ada pemberdayaan ekonomi bagi kaum disabilitas. Bagaimana kita bisa tetap produktif dengan kekurangan yang dimiliki. Di Kota Bekasi banyak penyandang disabilitas yang produktif. Kami berharap ada tempat untuk kegiatan teman-teman disabilitas agar bisa memasarkan produknya. Kami berharap pemerintah bisa ikut mengangkat disabilitas agar lebih produktif. Dan produknya harus bisa bersaing. Kami siap untuk diadakan pelatihan UMKM," tuturnya.
Selain itu, pihaknya berharap anak-anak tuna rungu yang ada di komunitasnya bisa bersekolah di sekolah umum. Pasalnya ada anak-anak tuna rungu yang juga bisa berkomunikasi secara verbal.
"Kami berharap untuk anak-anak yang bersekolah di sekolah inklusi bisa masuk sekolah umum. Sebab kalau di sekolah umum anak-anak kami bisa punya tambahan kegiatan dan meningkatkan keterampilan," jelas Lisa.
Dia berharap sosok Tri Adhianto mampu memberikan solusi. ”Beliau sosok yang peduli dan mau mendengarkan. Saya berharap banyak pada beliau,” tutur Lisa.
Mendengar keluhan itu, Tri Adhianto mengatakan bahwa komitmennya melibatkan difabel sudah menjadi perhatiannya sejak awal. Tri mengatakan selalu memberikan perhatian dan bantuan. "Terlebih lagi ketika Covid-19 seperti ini. Saya sadar betul apa yang mereka rasakan,” ujar Tri.
Ke depannya, Tri berjanji menggandeng difabel dalam pembangunan kota. Pelibatan difabel diwujudkan dalam pembangunan ruang dan fasilitas untuk pengembangan kreativitas.
”Pemerintah harus hadir untuk warganya. Dan insyallah kedepan saya akan beri ruang di jalur pedestrian, Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan space untuk mengembangkan skill mereka. Dan saat ini di Plaza Pemkot sendiri sudah diberikan fasilitas bagi kaum difabel. Dan kedepan gedung pemerintah akan menjadi perhatian termasuk ruang milik publik," jelas Tri.
Dalam kesempatan tersebut Tri juga sempat menghubungi langsung Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi untuk membantu anak-anak disabilitas yang ingin masuk ke sekolah negeri yang ada di Kota Bekasi.(OL-13)
Baca Juga: Wisma Atlet Penuh, Pemprov DKI Siapkan Lokasi Isolasi di Ragunan dan TMII
Pengerukan sedimentasi dan pembersihan bantaran kali menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Bekasi mengatasi banjir sekaligus menjaga kelestarian lingkungan perkotaan.
Gibran juga menyoroti pentingnya koordinasi antarinstansi dalam menangani dampak banjir.
POLDA Metro Jaya mengerahkan sebanyak 2.126 personel untuk mengamankan pertandingan Liga 1 antara Persija melawan Persib di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, pada Minggu (16/2).
Usai mendapat laporan dari para saksi, petugas Polsek Jatisampurna mendatangi tempat penemuan dan benar terdapat benda yang diduga granat.
Penyiraman air keras terjadi di jalanan di Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, 6 November 2024.
Komitmen pembangunan rumah tahfidz di Kota Bekasi disambut aliansi guru Taman Pendidikan Al-Qur’an
Ketersediaan fasilitas untuk disabilitas akan kepada dunia betapa besar keberpihakan Indonesia terhadap kaum difabel.
Bahwa anak-anak disabilitas sesungguhnya punya potensi tapi jadi terhambat karena lingkungan yang tidak aksesibel.
SETIAP 3 Desember masyarakat dunia memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI), berdasarkan Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nomor 47/3 (1992).
Anang mengatakan para pelanggan bisa naik dan turun di halte sebelum atau sesudah halte yang direvitalisasi.
Begitu juga revitalisasi Halte Transjakarta Kwitang rampung. Bahkan ada keistimewaannya yakni terdapat fasilitas toilet hingga Wifi di halte tersebut.
Peringati Hari Disabilitas Internasional 2021, Baznas Bazis DKI Jakarta menggelar diskusi bersama para penyandang disabilitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved