Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Klaster RT Muncul di Semper Barat, Positivity Rate Capai 17%

Putri Anisa Yuliani
04/6/2021 09:35
Klaster RT Muncul di Semper Barat, Positivity Rate Capai 17%
Ilustrasi PPKM Mikro tingkat RW di DKI Jakarta(MI/Andri Widiyanto)

KLASTER penularan covid-19 tingkat RT semakin bertambah di DKI Jakarta. Sebelumnya terdapat klaster RT03/RW03 Kelurahan Cilangkap, Klaster Rt04/RW02 Kelurahan Srengseng Sawah, Klaster Kelurahan Bambu Apus, Klaster Kelurahan Ciracas, kini muncul Klaster Kelurahan Semper Barat, Jakarta Utara.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan mikro lockdown telah dilakukan di berbagai wilayah RT yang memiliki kasus covid-19 termasuk di Semper Barat. Dinas Kesehatan DKI maupun Suku Dinas Kesehatan di wilayah juga telah bekerja keras melakukan 3T untuk mengendalikan kasus dan menangani warga yang terpapar.

"Ada 20 kasus positif dari 119 warga yang dites PCR di Semper Barat. Positivity rate-nya 17%, jadi memang kami di beberapa titik yang kami rasakan ada peningkatan penularan dilakukan peningkatan tes PCR," kata Ariza di Balai Kota.

Baca juga:  38 Warga dari Klaster RT Cilangkap Masih Positif Covid-19

Namun demikian, klaster RT yang muncul di Jakarta dapat ditangani dengan baik dan cepat oleh tim Satgas Penanggulangan Covid-19 di tingkat RW, kelurahan, kecamatan, puskesmas, dan dengan dibantu oleh unsur kepolisan dan TNI.

"Ini menjadi penting bagi kita menjadi pelajaran di semua komunitas di tiap lingkungan terkecil harus hati-hati ya. Kebijakan Pak Presiden terkait mikro lockdown sesuatu yang baik dan kita rasakan hasilnya di Jakarta seluruh Indonesia semakin membaik. Namun, demikian tetap harus didukung diikuti dengan kehati-hatian dan kewaspadaan," tegasnya.

Hingga saat ini, pria yang akrab disapa Ariza itu mengatakan, penyebab munculnya klaster RT di Semper Barat masih dikaji.

"Itu masih dikaji, kita akan cari tau apakah penyebabnya mudik, penyebabnya silaturahmi, lebaran, tahlilan atau kegiatan lain. Nanti kita akan sampaikan setelah sesuatunya pasti," ungkapnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya