Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Wagub DKI: 2,2 Juta Warga Masuk Jakarta Selama Larangan Mudik

Putri Anisa Yuliani
17/5/2021 14:35
Wagub DKI: 2,2 Juta Warga Masuk Jakarta Selama Larangan Mudik
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat melintasi pos pemeriksaan kesehatan pemudik di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.(ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)

WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau yang akrab disapa Ariza mengatakan, sebanyak 2.244.270 orang masuk ke Jakarta selama periode larangan mudik pada 6-15 Mei.

Dari jumlah tersebut, 2.244.096 warga masuk dengan kendaraan pribadi dan 174 orang masuk dengan bus antar kota antar provinsi (AKAP).

Sementara itu, ada 2.608.243 orang yang mudik keluar Jakarta selama periode 6-15 Mei. Dari total tersebut 2.607.688 orang menggunakan kendaraan pribadi dan sisanya 555 orang masuk dengan bus AKAP.

Di sisi lain, untuk jumlah kendaraan yang masuk ke Jakarta pada periode 6-15 Mei adalah 1.513.267 kendaraan. Dari jumlah itu, 679.152 kendaraan masuk melalui tol dan 834.115 kendaraan masuk melalui jalur arteri.

Baca juga: Pengunjung Wisata Prambanan Anjlok Saat Libur Lebaran

Kemudian, untuk kendaraan yang keluar Jakarta sebanyak 1.730.463 unit. Dari jumlah tersebut sebanyak 714.916 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui jalan tol dan sisanya 1.015.547 unit menggunakan jalur arteri.

Ariza mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi lonjakan kasus covid-19 selama arus balik dengan berbagai upaya seperti pemeriksaan covid-19 kepada para pelaku perjalanan saat arus mudik.

"Tentu kalau ada lonjakan sudah ada protokolnya, sudah ada protapnya yang harus dilakukan bersama dari Dinas Kesehatan dan instansi terkait, Satgas covid pusat, daerah, dan sebagainya terlibat aktif melakukan upaya pencegahan, penanganan, dan pengendalian covid Jakarta," jelas Ariza di Balai Kota, Senin (17/5).

Para pelaku perjalanan akan diperiksa secara acak menggunakan rapid tes antigen. Bila dinyatakan positif, pelaku perjalanan tersebut akan ditindaklanjuti dengan pengantaran ke Wisma Atlet.

"Kalau dari kampung ke Jakarta tidak dikarantina kecuali yang bersangkutan positif langsung dibawa ke Wisma Atlet, hotel atau ke RS sesuai dengan bobot covidnya itu sendiri," imbuhnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya