Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

239 ASN Enggan Ikut Seleksi, 17 Jabatan Eselon 2 di DKI Kosong

Putri Anisa Yuliani
11/5/2021 12:45
239 ASN Enggan Ikut Seleksi, 17 Jabatan Eselon 2 di DKI Kosong
Pegawai Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta menyelesaikan pekerjaannya di kantor Balai kota Jakarta.(ANTARA/Muhammad Adimaja)

KEPALA Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Maria Qibtiya mengungkapkan, hingga saat ini, terdapat 17 jabatan eselon 2 yang kosong. Jabatan-jabatan tersebut diisi pelaksana tugas (Plt).

Di antara jabatan tersebut yang masih diisi Plt adalah Sekretaris DPRD DKI, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian, Kepala BPBD, hingga Kepala Bidang Industri Pariwisata di Dinas Parekraf.

Ia mengatakan kosongnya posisi tersebut membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan Instruksi No 43 tahun 2021 yang menyatakan setiap pejabat eselon 3 dan 4 yang memenuhi syarat harus ikut seleksi terbuka untuk mengisi jabatan tersebut.

Baca juga: PSI Tuding ASN DKI Ogah Naik Jabatan karena Takut TGUPP

Celakanya, 239 orang ASN yang memenuhi syarat tersebut justru tidak mau mendaftar ulang untuk mengikuti seleksi terbuka. Akibatnya, hingga kini, Anies kekurangan nama-nama kandidat untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut.

"Jadi kan kalau ada instruksi diwajibkan. Jadi, mestinya yang memenuhi syarat wajib mendaftar. Ada 17 jabatan eselon 2 yang dilelang. Diminta semua yang memenuhi syarat untuk mendaftar. Nah, ini 239 orang tidak mendaftar," kata Maria.

Maria menyebutkan seharusnya pendaftaran ulang dilakukan pada 22 April lalu atau 12 hari setelah instruksi tersebut diterbitkan. Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, Maria mengatakan, hanya segelintir ASN yang mendaftar.

"Artinya 12 hari kerja. Jadi sebetulnya waktu rentang yang lama kan mereka untuk menyiapkan dokumen untuk membuka website-nya. Jadi waktu pendaftarannya cukup," tukasnya.

Ia menyebutkan, setelah Gubernur memberikan teguran secara langsung, ASN yang memenuhi kualifikasi itu buru-buru mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi terbuka.

Maria mengatakan banyak yang beralasan dokumen tidak lengkap sehingga tidak melakukan pendaftaran.

"Ini yang sudah berproses mereka yang sudah mendaftar. Jadi mendaftar pun ada yang tidak memenuhi daftar tapi paling tidak mereka sudah mendaftar. Itu mungkin dokumennya tidak lengkap terus jabatan yang dipilih nggak sesuai dengan pengalaman kerja dan sebagainya," tuturnya.

Sebelumnya, sebanyak 239 ASN DKI diketahui mangkir dari instruksi Anies untuk mendaftarkan diri mengikuti lelang jabatan eselon 2. Hasilnya, Anies pun naik pitam karena hal tersebut sama dengan mengacuhkan instruksinya.

Emosinya itu ia luapkan dengan memanggil seluruh ASN tersebut di lapangan Blok G Balai Kota dan memberikan teguran secara langsung.

Dihubungi terpisah, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan hal itu sudah ia prediksi sejak lama. Sebab, dalam sebuah rapat bersama Asisten Pemerintahan Sekda DKI Jakarta bersama Komisi A, diketahui masih banyak jabatan eselon 2 yang kosong karena sebab yang sama yakni para ASN enggan mendaftarkan diri.

"Padahal kami minta agar seminggu sebelum Lebaran itu sudah tidak ada lagi jabatan diisi Plt minimal untuk tingkat camat dan lurah. Sampai saat ini masih ada itu di Jakarta Timur. Itu banyak di sana yang diisi Plt," kata Mujiyono.

Terjadinya hal ini pun membuat Mujiyono menilai ASN DKI malas untuk berimprovisasi demi peningkatan pelayanan publik.

"Mereka itu kan abdi negara yang seharusnya bisa berimprovisasi demi peningkatan pelayanan publik. Mereka tidak ikut seleksi, kita jadi nggak tahu kemampuan mereka seperti apa dan ide-ide mereka sejauh apa. Seperti pada seleksi Sekda waktu itu kan, kita tahu 'Oh Pak Marullah tertinggi, kedua Bu Sri, dan ketiga ada Pak Sigit'. Kita jadi tahu," jelasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya