Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HARGA cabai pada sejumlah pasar tradisional di Kota Depok, Jawa Barat mengalami lonjakan, terutama pada jenis cabai rawit merah harganya melonjak hingga Rp140.000 per kilogram.
Kenaikan harga ini berdampak turunnya daya beli serta berkurangnya omzet pedagang pasar tradisional.
"Semua jenis cabai naik, tapi yang paling melonjak harga cabai rawit merah naik hingga 700 persen," ucap Betty Parangin-Angin, Rabu (10/3).
Dihubungi di Pasar Induk Cisalak, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, pedagang sayuran ini memaparkan, normalnya harga cabai rawit merah Rp20.000 per kilogram.
Itu, artinya komoditas ini mengalami kenaikan harga yang sangat luar biasa bila dibandingkan hari-hari biasanya.
"Jadi ini memang fase-fase enggak normal (harganya), dan ini terjadi dalam beberapa pekan terakhir," bebernya.
Kenaikan harga cabai rawit merah di pasar-pasar tradisional, terutama di Pasar Induk Cisalak sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Namun di tiga hari terakhir ini harga cabe rawit merah naiknya mencolok.
" Dua pekan lalu, harga cabai rawit merah masih dikisaran Rp120.000 per kilogram. Tapi di tiga hari terakhir dari Minggu-Rabu (10/3) harga cabai rawit merah melonjak hingga Rp140.000 per kilogram, " ucapnya.
Naiknya komuditas ini, terang dia tak menguntungkan pedagang lantaran cabai banyak busuk karena sedikitnya jumlah pembeli " Saya rugi besar karena pembeli jarang orang beli. Bahlan banyak juga cabai busuk. Kalau pun ada pembeli paling beli bijian, " ucap dia.
Senada dengan Betty, Sinta Sinulingga yang juga pedagang sayuran yang kiosnya di sebelah, memaparkan, melambungnya harga komuditas cabai rawit merah dipasaran disebabkan persoalan dari sisi produksi.
" Harga cabai panjang merah kriting ikut juga naik. Tapi tidak senaik harga cabai rawit merah. Harga cabai merah kriting panjang kenaikannya hanya berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000 per kilogram dari harga biasa Rp25.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram, " katanya.
Sinta menambahkan, beberapa pekan produksi cabai sangat rendah, sehingga pasokan di pasaran tak bisa memenuhi tingginya permintaan.
" Saya tanyakan ke distributor, katanya, produksi cabai rawit merah langka akibat hujan turun terus menerus di daerah penghasil di Jawa Tengah dan Cianjur, Jawa Barat, " ucap Sinta.
Dijelaskan, persoalan produksi berimbas terhadap kerugian besar-besaran yang dialami oleh para pedagang sayuran.
Secara terpisah, Kepala Ketertiban Pasar Cisalak Duslani memaparkan, beberapa pedagang sayuran di Pasar Induk Cisalak sudah tidak buka lapak sayuran.
Duslani mengungkapkan, kondisi ini dipicu kenaikan harga cabai rawit merah dan komuditas lainnya, harga cabai rawit merah dari yang semula Rp20.000 per kilogram menjadi Rp140.000 per kilogram dan harga cabai merah panjang kriting dari Rp25.000 per kilogram naik hingga Rp30.000-Rp35.000 per kilogram.
" Hasil tunjauan di Pasar Induk Cisalak hari ini. Beberapa pedagang sayuran tidak ditemukan berjualan lagi. Kalau kemarin-kemarinnya pedagang sayuran di lantai basement Pasar Induk Cisalak masih berjualan tiga hingga lima, " ujarnya. (OL-13)
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
DUA pekan pascahari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 yakni pada Senin (14/4) harga cabai di Purwokerto, Jawa Tengah masih bertahan di angka yang tinggi.
Sejak beberapa hari terakhir sebelum hari Nyepi hingga tiba hari Idul Fitri, harga cabai rawit masih bertahan tinggi yakni Rp130 ribu/kilogram (kg).
Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Bali tembus hingga Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
Menurut Nasir, kenaikan harga cepat berubah selama Ramadan ini. "Kenaikan harga terjadi dalam sebulan ini,” kata Nasir.
Turunnya harga cabai ini disebabkan oleh pasokan cabai yang mulai melimpah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved