Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemprov DKI Targetkan Pembebasan Lahan Ciliwung Tuntas di 2022

Hilda Julaika
06/3/2021 12:40
Pemprov DKI Targetkan Pembebasan Lahan Ciliwung Tuntas di 2022
Kondisi bantaran sungai ciliwung di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

PEMPROV DKI Jakarta menargetkan pembebasan lahan di sepanjang Sungai Ciliwung bisa tuntas pada tahun 2022. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, saat ini sudah ada 7,6 kilometer lahan yang sudah dibebaskan. Artinya masih ada sekitar 17 kilometer yang perlu dibebaskan.

Ia mengaku proses pembebasan lahan ini membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat. Pasalnya, untuk menuntaskan sisa pembebasan lahan Sungai Ciliwung membutuhkan anggarabn mencapai Rp5 triliun.

“Yang kita harapkan di periode ini ke depan sampai 2022 kita bisa selesaikan di Ciliwung. Tapi perlu dukungan dari pemerintah pusat. Karena pembebasan lahannya lebih dari Rp5 triliun,” kata Ariza, sapaan akrab Wagub DKI, di Balai Kota.

Ariza menyampaikan, dalam melakukan normalisasi sungai, proses paling sulit dan membutuhkan biaya besar adalah pembebasan lahan. Karena untuk memasang sheet pile berdasarkan perhitungannya hanya membutuhkan dana Rp370 miliar. Sementara untuk pembebasan lahan Sungai Ciliwung memerlukan Rp5 triliun.

“Bikin sheet pilenya jauh lebih murah daripada membebaskan lahannya. Membebaskan lahan itu banyak masalahnya, satu masalahanya banyak yang bersengketa, masih di pengadilan. perlu waktu, kita kan negara hukum,” paparnya.

Baca juga: Sungai Ciliwung Meluap, Lalin di Jatinegara Barat Tersendat

Ia melanjutkan, dalam proses pembebasan lahan ada saja pihak warga yang melakukan penggugatan lahan ke pengadilan hingga intervensi dan lain sebagainya. Selain itu, masalah anggaran pun menjadi tantangan tersendiri untuk Pemprov DKI. Karena memerlukan dana yang sangat besar.

“Kalau pembebasan lahan itu, ada yang menggungat, ada yang intervensi, ke pengadilan terjadi gugat mengguat. Kan biasa masalah sengketa terjadi seperti itu. Kedua, masalah anggarannya. kami kan punya keterbatasan, apakah tidak serius? lebih dari serius. tadi saya sampaikan lebih dari 20% anggaran belanja modal kita manfaatkan untuk banjir. sudah luar biasa dong,” tuturnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya