Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PEGIAT media sosial Permadi Arya aka Abu Janda menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri sekitar empat jam pada Kamis (4/2) ini.
Abu Janda yang datang bersama tim kuasa hukum, dicecar sebanyak 20 pertanyaan oleh penyidik. Pemeriksaan ini terkait tuduhan ujaran kebencian bernuansa rasisme terhadap eks Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, yang menyinggung soal evolusi.
Saat diperiksa, Abu Janda menjelaskan alasan dirinya membela mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) A.M Hendropriyono. Dirinya mengaku kenal dengan Hendropriyono, serta pernah bertemu beberapa kali dengan eks Ketua Umum PKPI itu di sejumlah kegiatan.
Baca juga: Abu Janda Penuhi Panggilan Pemeriksaan oleh Bareskrim
Pernyataan Abu Janda sekaligus merespons sikapnya yang membela Hendropriyono saat terlibat tweetwar dengan Natalius Pigai. Cuitan tersebut yang membuat Abu Janda dilaporkan ke polisi terkait ujaran rasial 'evolusi'.
"Saya pernah ketemu sekali dua kali di acara PKPI, di acara partai. Karena beliau waktu itu masih ketua umum. Jadi saya tidak kenal dekat secara pribadi," ungkap Abu Janda seusai diperiksa, Kamis (4/2).
Menurutnya, Hendropriyono merupakan salah satu jenderal yang dikaguminya. Abu Janda pun menilai bahwa Hendropriyono sosok yang spesial dan berjasa di Indonesia.
Baca juga: KNPI Laporkan Permadi Arya alias Abu Janda Soal Natalius Pigai
"Sudah jenderal, tapi bukan sekadar jenderal. Dia tidak sekadar berjasa di operasi, terus dia mantan Kepala BIN juga. Yang spesial profesor di bidang filsafat intelejen. Jadi memang salah satu aset bangsa yang luar biasa jenderal," pungkasnya.
Hal itu yang membuat Abu Janda kukuh melawan Natalius Pigai saat mengkritik Hendropriyono di akun Twitternya.
Sebelumnya, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) melaporkan Abu Janda lantaran membuat cuitan bernada rasisme kepada Natalius Pigai. Laporan ini teregister dalam nomor LP/B/0052/I/Bareskrim tertanggal 28 Januari 2021.(OL-11)
Prabowo mengatakan bahwa ada pihak yang selalu berusaha merusak citra kepolisian dengan segala cara
Kehadiran robot tersebut masih bersifat demonstratif dan edukatif.
POLRI akan melakukan kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan lembaga terkait lainnya untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang diusung oleh pemerintah.
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menilai bahwa peringatan Hari Bhayangkara ke-79 seharusnya tidak berhenti pada seremoni
Aksi cium tangan Gibran kepada Try terlihat saat Gibran yang berada di belakang Presiden Prabowo Subianto baru tiba di lokasi acara.
Adies Kadir berharap di usia ke 79, Polri dapat semakin berkinerja baik dan dapat terus dicintai rakyat Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved