Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, penyediaan lahan pemakaman covid-19 terus berjalan. Pasalnya TPU Pondok Ranggon dan Tegal Alur sudah hampir penuh.
Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan lahan pemakaman di Rorotan dan Srengseng Sawah. Bahkan untuk TPU Srengseng Bawah sudah mulai digunakan untuk pemakaman jenazah covid-19.
"Di Srengseng Sawah sudah mulai dari kemarin (12/1), sebagian jenazah penderita covid-19 dimakamkan di Srengseng Sawah. Prinsipnya, kami memastikan bahwa tempat pemakaman bagi masyarakat umum disiapkan," ucapnya di Jakarta, Rabu (13/1).
Baca juga : Pecah Rekor, Penambahan Harian Covid-19 DKI Tembus 3.476 kasus
Selain itu, dalam penanganan covid-19, Pemprov DKI Jakarta juga terus memperhatikan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit. Ariza mengakui kapasitas rumah sakit memang terus menipis. Penambahan rumah sakit rujukan juga terus ditingkatkan. Dari sebelumnya 98 RS, kini menjadi 101 RS rujukan.
Menurut data, sambungnya, 27 sampai 30% rumah sakit di bawah Pemprov DKI Jakarta diisi oleh warga non-Jakarta.
"Apakah Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi dan lain sekitarnya. Non-Botabek juga ada. Sebagai pemerintah, kami tidak membedakan, siapapun, warga negara, kami akan terima dan layani dengan sebaik mungkin," pungkasnya. (OL-7)
Jika pemerintah Jakarta tidak memiliki tanah yang cocok untuk TPU Pramono akan melakukan pembebasan lahan.
RK ingin menambah lahan pemakaman jika dirinya menang dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Dari 70 hektare lahan yang ada, sebanyak 69 hektare sudah terisi jenazah."
BUKAN hanya untuk hidup yang susah di Jakarta, ternyata jika sudah mati pun susah. Buktinya ialah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon
Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan meminta Pemprov DKI menyiapkan pengganti TMP Kalibata karena kapasitasnya yang sudah hampir penuh
Pelayanan Perpanjangan Izin Penggunaan Tanah Makam menghentikan sementara layanannya sampai 30 Maret karena covid-19
Kepala Desa Cihanjuang, Gagan Wirahma membenarkan bahwa korban merupakan warganya.
Patung itu ialah salah satu dari beberapa temuan selama penggalian di lubang kuburan sedalam 11 meter.
Prajurit setinggi 6 kaki itu dimakamkan di puncak bukit di samping sarung yang dihias indah dengan barang mewah yang mahal, tombak, dan bejana kaca.
Para ahli memperkirakan makam itu berasal dari antara Dinasti Song (960-1276) dan Dinasti Qing (1644-1911), menurut Pusat Perlindungan Warisan Budaya Tianjin.
Ini hadiah khusus buat gubernur yang TIDAK PATUHsama protokol kesehatan!!!
Ia menjelaskan, beberapa minggu sebelumnya, pemakaman dengan prosedur covid-19 bisa berlangsung hingga 50 kali dalam satu hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved