Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Kota Depok menunda pembelajaran tatap muka di setiap satuan pendidikan. Hal itu mempertimbangkan kasus korona atau covid-19 yang masih tinggi di ko kota penyangga ibu kota tersebut.
Juru bicara Pemerintah Kota Depok untuk covid-19 Dadang Wihana menuturkan gelaran pembelajaran tatap muka belum bisa dilaksanakan di penghujung tahun ini atau tahun 2021 karena masih situasi covid-19.
Untuk itu, Pemerintah Kota Depok memutuskan untuk tetap melaksanakan pembelajaran secara online.
Angka terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Depok masih tinggi. Dengan melihat tren angka positif, maka Pemerintah Kota Depok masih tetap memilih pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada smester ke-2 tahun ajaran (TA) 2020-2021.
"Ini kewenangan dari Pemerintah Pusat diberikan ke daerah untuk menentukan apakah inline atau ofline. Kita (Kota Depok) menghindari penularan di sekolah. Mungkin anak bisa saja kuat tapi jadi carier dan bisa menyebarkan pada yang lain," kata Dadang, Jumat (18/12).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Lingkungan Kementerian ATR Lebih dari Seribu
Dadang juga menjelaskan, walaupun dilakukan PJJ namun ada satu guru yang terpapar dan guru tersebut datang ke sekolah. Maka, guru tersebut memaparkan pada guru lain.
Kondisi ini mendapat perhatian penting pihaknya. " Dengan begitu maka Kota Depok masih akan melakukan pembelajaran secara online untuk kesehatan semua, " ucap dia.
Diketahui, bahwa saat ini Kota Depok masih dalam status zona risiko tinggi atau Zona Merah.
Kondisi ini sudah terjadi selama dua pekan silam hingga hari ini. Sehingga masyarakat di imbau tetap melaksanakan protokol kesehatan (Prokes).
" Kami tidak bosan-bosan mengingatkan agar sama-sama tetap menjalankan prokes, " pungkasnya.
Data gugus tugas penanganan covid-19, hari ini jumlah terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Depok telah mencapai 13.723 orang.
Adapun pasien meninggal karena virus covid-19 telah mencapai 344 orang
Sementara pasien orang dalam pemantauan (ODP) telah mencapai 8.342 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) telah mencapai 3.061 orang dan pasien orang tanpa gejala (OTG) telah mencapai 19.266 orang. (OL-4)
Anies mengatakan belum bisa memastikan kegiatan tatap muka sekolah kapan bisa dilaksanakan karena harus melihat dulu perkembangan pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan akan melakukan pengkajian mendalam soal pembukaan sekolah.
Banyak orangtua yang menolak sekolah tatap muka kembali diadakan, karena khawatir sekolah akan menjadi klaster penyebaran covid-19.
SEBANYAK 171.998 peserta didik di Jakarta tidak memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
PENYESUAIAN kurikulum harus dilakukan apabila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) campur
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved