Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endi Jaweng menyebut rencana penaikan alokasi dana gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta yang tercantum dalam Rencana Kerja Tahun (RKT) 2021 tidak sesuai dengan aturan.
Menurut dia, berbagai tunjangan dalam pendapatan tak langsung di RKT tidak diatur di Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ataupun di Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan DPRD. “Tidak ada. Itu tidak sesuai aturan,” kata Robert saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.
Menurut rencana, satu anggota DPRD DKI akan mendapat dana Rp8,3 miliar per tahun dalam RKT 2021. Selain untuk sembilan pendapatan yang masuk di PP 18/2017, DPRD DKI juga turut memasukkan jenis pendapatan yang tidak ada dalam PP itu, yakni berbagai tunjangan sosialisasi.
“Tidak elok DPRD meminta kenaikan anggaran padahal pendapatan asli daerah DKI sedang turun. Wakil rakyat harusnya menjadi cerminan dari apa yang sedang dirasakan rakyat,” tegas Robert.
Dia juga meminta para anggota DPRD DKI menjabarkan rencana kerja sepanjang tahun depan terlebih dahulu dalam bentuk proposal sebelum mendapat kenaikan gaji dan tunjangan. Ini penting untuk melihat keseriusan mereka dalam menggunakan dana RKT 2021.
Robert menduga anggota DPRD DKI tidak memiliki rencana kerja yang pasti dan hanya mengajukan anggaran yang besar untuk digunakan selama tahun depan.
Di sisi lain, muncul petisi oleh warga bernama Andy Budiman di situs change.org terkait dengan penolakan penaikan gaji DPRD DKI Jakarta. “Kami warga Jakarta keberatan uang pajak kami dipakai untuk memperkaya diri para anggota dewan,” demikian isi petisi berjudul ‘Gagalkan Kenaikan Gaji DPRD DKI’ itu.
Terpisah, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Mochamad Ardian, menegaskan bahwa setiap penganggaran di APBD harus mempunyai dasar hukum yang melandasi. “Ini tentu dengan memperhatikan asas kepatutan, kewajaran, dan efisiensi.”
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, menyebut RKT DPRD DKI masih ditelaah. Dia enggan berkomentar tentang kemungkinan batasan kenaikan anggaran.
Membantah
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi membantah adanya penaikan gaji dan tunjangan untuk anggota DPRD DKI. “Tidak ada sama sekali kenaikan gaji. Tetapi kalau penambahan kegiatan, iya. Dengan penambahan kegiatan itu maka otomatis ada kenaikan anggaran DPRD yang dituangkan dalam RKT 2021,” ujarnya, kemarin.
Ditambahkannya, penambahan kegiatan DPRD dengan konsekuensi anggaran itu telah disesuaikan dengan PP No 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan DPRD. “Saya tegaskan, gaji dewan tidak akan naik selama gaji gubernur tidak naik, sesuai dengan PP No 18 Tahun 2017,” paparnya. (Che/Hld/Ssr/Des/X-11)
Narasi sejarah Jakarta selama ini terlalu menonjolkan peran lokal dan mengabaikan kontribusi daerah lain.
Kader Dasawisma telah bekerja secara nyata sebagai pasukan terdepan dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Justru Bandung, Jawa Barat, yang menempati posisi pertama sebagai kota termacet di dunia versi perusahaan teknologi geolokasi global.
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta mengungkap selain Padel, lapangan atau lokasi olahraga lainnya juga telah dikenakan pajak 10%.
Warga Jakarta pernah menitipkan amanah kepada 10 kader terbaik Hanura untuk memperjuangkan hak dan aspirasi mereka di DPRD DKI
Memasuki siang hari, sebagian besar Jakarta mulai turun hujan kecuali Jakarta Barat yang akan berawan dan Kepulauan Seribu yang akan turun hujan disertai petir.
Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pada lembaganya tidak akan menghambat kinerja anggota parlemen dalam melayani masyarakat.
BADAN Legislasi (Baleg) DPR RI merekomendasikan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijadikan lembaga ad hoc
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Joko Widodo yang porsinya sudah cukup besar dan sebenarnya bisa dilebur menjadi lembaga atau badan.
Hal itu menjadi potret dari ketidakpekaan Presiden Joko Widodo di akhir masa jabatannya.
Said Abullah akui pernah usulkan revisi UU MD3
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy,menjelaskan nilai Rp7.500 belum final dan masih menyaring masukan dari berbagai pihak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved