Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
KARO Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menyebut video yang viral di media sosial soal polisi yang menyamar sebagai mahasiswa dalam demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di Jambi merupakan hoaks.
"Terkait video viral di medsos yang mengatakan PA Brimob menyamar sebagai mahasiswa dan ditangkap oleh polisi lalu kena pukul personel sabhara adalah tidak benar," ungkap Awi, Rabu (21/10).
Dalam tayangan itu diperlihatkan lelaki mengenakan almamater hijau dipiting sambil berjalan. Terlihat di wajahnya ada coretan bergambar bendera Merah-Putih, ia mencoba berontak dari himpitan polisi. Alih-alih lepass, seorang polisi tak berpakaian dinas datang dan langsung memukul wajah pria tersebut.
Baca juga: Polisi Minta Demonstran UU Ciptaker Waspadai Penyusup
Kemudian, seorang pria berjaket abu-abu coba melerai anggota Sabhara yang hendak memukul mahasiswa, namun personel Sabhara itu malah ditendang balik.(OL-5)
Para perwira muda polisi itu memiliki tantangan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
Prabowo berpesan kepada 2.000 perwira tersebut untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara.
Para tersangka memiliki peran berbeda dalam sindikat tersebut, mulai dari perekrut awal, perawat bayi, pembuat dokumen palsu, hingga pengiriman bayi ke luar negeri.
Tugas Polri tidaklah mudah karena banyak persoalan internal dan eksternal yang muncul.
STAF Sumber Daya Manusia Polri (SSDM Polri) meluncurkan buku berjudul Policing in Indonesia.
Total ratusan paket disiapkan sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat sekitar.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved