Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Anies Ajak Tokoh Masyarakat Betawi Ikut Sosialisasikan 3M

Putri Anisa Yuliani
19/9/2020 20:19
Anies Ajak Tokoh Masyarakat Betawi Ikut Sosialisasikan 3M
Aparat melakukan sosialiasi pencegahan Covid-19 di Jakarta(Antara/Aprilio Akbar)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak para tokoh budaya Betawi untuk turut menyosialisasikan protokol kesehatan yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak atau 3M.

Hal itu disampaikannya dalam peluncuran buku Dedengkot Betawi yang dilaksanakan daring Sabtu (19/9).

"Nah, dalam kesempatan ini saya ingin mengajak semuanya para tokoh masyarakat Betawi khususnya, mari kita sama kampanyekan kepada keluarga kita, tetangga kita, seluruh masyarakat untuk minimal sekurang-kurangnya memakai masker sepanjang waktu. Karena penggunaan masker ini adalah vaksin terbaik dan perlindungan terbaik kita saat ini," kata Anies.

Menurutnya Jakarta akan terus mencari kasus aktif atau orang-orang yang terpapar dengan meningkatkan tes covid hingga lima kali standar WHO.

Baca juga : Anies: Vaksin Amerika Siap Kuartal 3 2021 , Indonesia Lain Cerita

WHO menstandarkan agar daerah bisa melakukan tes swab minimal sebanyak 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Artinya, Jakarta harus melakukan tes usap terhadap 11 ribu orang per minggu. Namun, Anies menargerkan bisa mencapai 55 ribu orang per minggu.

"Jadi mudah-mudahan kita akan bisa siap, karena alhamdulillah di Jakarta saat ini meskipun kasusnya banyak tapi karena kita aktif mencari mereka yang terpapar. Jakarta ini melakukan pengujian 5 kali lipat dari yang distandarkan oleh WHO. Mengapa ? Karena kita ingin melindungi warga Jakarta. Orang dites supaya ketahuan mereka terpapar atau tidak," ungkapnya.

Tes covid-19 di Jakarta pun tidak dilakukan sembarangan, melainkan melakukan tes kepada orang berdasarkan hasil penelusuran dari warga yang sebelumnya terpapar covid-19.

"Tes di Jakarta bukan untuk pertunjukkan. Tapi pengetesan di Jakarta ini untuk mengobati, menemukan masalah bukan untuk pertunjukkan. Karena itu, yang dites hanya mereka yang sudah terpapar, kalau si A kena covid-19 maka si A ditanya 14 hari kemarin ketemu siapa saja? Nah, semua orang yang dia temui 14 hari terakhir, itulah yang dipanggil untuk tes," jelasnya.(OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya