Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
POLISI mengungkap fakta baru soal kasus mutilasi karyawan PT Jaya Obayashi Rinaldi Harley Wismanu. Pelaku pembunuhan Djumadil Al Fajri (DAF), 26, ternyata mempelajari cara mutilasi secara otodidak setelah melihat di media sosial.
Hal itu terungkap saat rekonstruksi yang dilakukan hari ini di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/9).
"DAF sebelum melakukan mutilasi ini belajar otodidak. Dia melihat di medsos yang ada bagaimana cara mutilasi," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jean Calvijn Simanjuntak saat rekonstruksi di sebuah apartemen di Jakarta Pusat, Jumat (18/9)
Calvijn mengatakan pelaku sempat kebingungan membawa mayat Rinaldi. Maka dari itu, pelaku kemudian memutilasi tubuh korban menjadi 11 bagian untuk membawa keluar dari tempat eksekusi di apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Baca juga : Pelaku Mutilasi di Kalibata City Berusaha Lari
"Karena pelaku ini kebingungan tidak bisa membawa korban keluar dari TKP, sehingga dilakukan mutilasi," kata Calvijn.
Seperti diketahui, Rinaldi merupakan karyawan PT Jaya Obayashi. Ia dibunuh dan dimutilasi oleh kedua pelaku, Laeli Atik Supriyatin, 27, dan Djumadil Al Fajri, 26. Laeli berkenalan dengan Rinaldi melalui aplikasi kencan Tinder setahun yang lalu. Namun, kembali intens beberapa waktu terakhir.
Kedua pelaku membunuh dengan tujuan ingin menggasak harta benda korban.
Atas perbuatan keji itu, kedua pelaku dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun. Lalu, Pasal 338 KUHP tentang Penganiayaan Berat dan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan ancaman penjara 15 tahun. (OL-7)
Korban merupakan dua karyawan Universitas Pancasila, berinisal RZ dan DF. Kasusnya telah bergulir 19 bulan.
ANGGOTA Komisi III DPR RI, Nasir Djamil mengapresiasi pengungkapan sindikat peredaran narkoba jaringan internasional dengan menyita 516 kg sabu oleh Polda Metro Jaya.
Akibat peristiwa tersebut, dua remaja berinisial AR dan RM mengalami luka tembak serius dan kini tengah mendapatkan perawatan medis.
Polda Metro Jaya bongkar jaringan narkotika internasional Iran, China, Malaysia, Indonesia, amankan 7 tersangka dan 516 kg sabu
Abraham Samad diperiksa penyidik Polda Metro Jaya, Rabu (13/8) lantaran podcast atau siniar yang dibuatnya membahas tentang tudingan ijazah palsu Jokowi.
terlapor dalam kasus tudingan ijazah palsu Jokowi mencapai 12 orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved