Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PEMBERLAKUAN PSBB yang lebih ketat oleh Pemprov DKI Jakarta disambut positif oleh para ahli kesehatan karena disebut sebagai langkah paling tepat untuk menghentikan pandemi.
Sebagian besar pekerja juga gembira karena ingin melakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH) agar terhindar dari paparan virus. Namun, aturan PSBB yang berbeda dengan PSBB sebelumnya ini justru memupus harapan pekerja untuk bisa melakukan WFH sepenuhnya.
Kekecewaan inilah yang dirasakan Y, 30, pegawai di sebuah instansi pemerintah pusat.
Y sebetulnya sudah lega saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan menarik rem darurat pada 9 September lalu. Ia berharap bisa segera WFH karena selama PSBB total dan transisi, ia jarang bisa menikmati WFH.
"Saya nggak dikasih WFH, mungkin karena bukan pegawai tetap. Status paling buncit, yang lain WFH, saya harus tetap masuk kantor," kata ibu satu putri ini.
Baca juga: Hari Pertama PSBB, Penumpang KRL Turun 19%
Y mengatakan, pada PSBB total ia tidak terlampau kecewa karena lebih dari 50% rekan kerja satu ruangannya diizinkan bekerja dari rumah. Hal itu membuat ruangan yang biasa diisi 26 orang menjadi lebih lapang.
"Tapi pas PSBB Transisi semua masuk karena mengejar penyelesaian kegiatan yang tertunda selama PSBB total. Sejujurnya takut tertular. Apalagi banyak yang tinggalnya di Jakarta yang kasusnya tinggi-tinggi," paparnya.
Y pun mau tak mau harus gigit jari karena pada PSBB kali ini, ia lagi-lagi tak bisa WFH. Sehari-hari, wanita yang tinggal di Tangerang Selatan itu tidak selalu bisa menggunakan kendaraan pribadi bersama sang suami.
"Kadang bareng suami. Tapi tidak sering karena beda divisi, dia sering dinas di luar atau ada rapat koordinasi di kantor unit. Jadi selebihnya naik umum, taksi atau KRL. Takut sekali jadi carrier. Aku punya anak masih balita dan tinggal sama orangtuaku yang sudah lansia," tuturnya.
Ia berharap semua orang bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan agar covid-19 bisa ditangani secepatnya.
"Harapannya juga sebetulnya bisa WFH full. Tapi kalau memang tidak bisa ya tidak apa-apa. Yang penting sosialisasi pemerintah soal 3M harus masif. Karena saya juga takut untuk memperingati warga lain kalau warga itu tidak pakai masker, khawatir tidak terima malah jadi ribut," papar Y.(OL-5)
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Meskipun banyak yang berharap Work From Home (WFH) bisa mengatasi burnout, kenyataannya WFH tidak selalu menjadi solusi efektif bagi kesehatan mental pekerja.
Menurut WHO, model kerja dari rumah dapat menciptakan kondisi berbahaya, yakni berdampak buruk bagi kesehatan karyawan.
PT AXA Insurance Indonesia berhasil meraih sertifikasi ISO 27001, standar internasional untuk manajemen keamanan informasi.
Pandemi global telah memicu tren yang berbeda dalam perbaikan rumah dan renovasi, khususnya menjelang Lebaran tahun ini.
LG SMART Monitor membantu meningkatkan alur kerja dan tidak perlu terhubung langsung ke komputer berkat fitur AirPlay 2 dan Miracast
Hanya 16% karyawan yang lebih memilih bekerja dari kantor, sementara 21% lainnya lebih memilih bekerja sepenuhnya secara jarak jauh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved