Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PEMBERLAKUAN PSBB yang lebih ketat oleh Pemprov DKI Jakarta disambut positif oleh para ahli kesehatan karena disebut sebagai langkah paling tepat untuk menghentikan pandemi.
Sebagian besar pekerja juga gembira karena ingin melakukan kerja dari rumah atau work from home (WFH) agar terhindar dari paparan virus. Namun, aturan PSBB yang berbeda dengan PSBB sebelumnya ini justru memupus harapan pekerja untuk bisa melakukan WFH sepenuhnya.
Kekecewaan inilah yang dirasakan Y, 30, pegawai di sebuah instansi pemerintah pusat.
Y sebetulnya sudah lega saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan menarik rem darurat pada 9 September lalu. Ia berharap bisa segera WFH karena selama PSBB total dan transisi, ia jarang bisa menikmati WFH.
"Saya nggak dikasih WFH, mungkin karena bukan pegawai tetap. Status paling buncit, yang lain WFH, saya harus tetap masuk kantor," kata ibu satu putri ini.
Baca juga: Hari Pertama PSBB, Penumpang KRL Turun 19%
Y mengatakan, pada PSBB total ia tidak terlampau kecewa karena lebih dari 50% rekan kerja satu ruangannya diizinkan bekerja dari rumah. Hal itu membuat ruangan yang biasa diisi 26 orang menjadi lebih lapang.
"Tapi pas PSBB Transisi semua masuk karena mengejar penyelesaian kegiatan yang tertunda selama PSBB total. Sejujurnya takut tertular. Apalagi banyak yang tinggalnya di Jakarta yang kasusnya tinggi-tinggi," paparnya.
Y pun mau tak mau harus gigit jari karena pada PSBB kali ini, ia lagi-lagi tak bisa WFH. Sehari-hari, wanita yang tinggal di Tangerang Selatan itu tidak selalu bisa menggunakan kendaraan pribadi bersama sang suami.
"Kadang bareng suami. Tapi tidak sering karena beda divisi, dia sering dinas di luar atau ada rapat koordinasi di kantor unit. Jadi selebihnya naik umum, taksi atau KRL. Takut sekali jadi carrier. Aku punya anak masih balita dan tinggal sama orangtuaku yang sudah lansia," tuturnya.
Ia berharap semua orang bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan agar covid-19 bisa ditangani secepatnya.
"Harapannya juga sebetulnya bisa WFH full. Tapi kalau memang tidak bisa ya tidak apa-apa. Yang penting sosialisasi pemerintah soal 3M harus masif. Karena saya juga takut untuk memperingati warga lain kalau warga itu tidak pakai masker, khawatir tidak terima malah jadi ribut," papar Y.(OL-5)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Meskipun banyak yang berharap Work From Home (WFH) bisa mengatasi burnout, kenyataannya WFH tidak selalu menjadi solusi efektif bagi kesehatan mental pekerja.
Menurut WHO, model kerja dari rumah dapat menciptakan kondisi berbahaya, yakni berdampak buruk bagi kesehatan karyawan.
PT AXA Insurance Indonesia berhasil meraih sertifikasi ISO 27001, standar internasional untuk manajemen keamanan informasi.
Pandemi global telah memicu tren yang berbeda dalam perbaikan rumah dan renovasi, khususnya menjelang Lebaran tahun ini.
ASN DKI Jakarta mulai besok mulai diterapkan WFH 50%. Namun akan ditingkatkan menjadi 75% saat KTT ASEAN berlangsung.
Pola kerja secara hybrid selain menjaga agar tenaga kerja yang lebih sehat, mengutamakan kesejahteraan karyawan,serta dapat mendorong tim yang terlibat dapat termotivasi,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved