Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Wakapolri Pelototi Penumpang Kereta di Stasiun Tanah Abang

Siti Yona Hukmana
11/9/2020 10:55
Wakapolri Pelototi Penumpang Kereta di Stasiun Tanah Abang
Anggota Polisi menyosialisasikan penggunaan masker untuk calon penumpang KRL Commuterline di Stasiun Tanah Abang, Jakarta.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

WAKAPOLRI Komjen Gatot Eddy Pramono memelototi penumpang kereta di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia mengincar penumpang yang tidak menggunakan masker.

"Pagi hari ini, saya di stasiun kereta api Tanah Abang untuk melihat bagaimana masyarakat yang datang dari beberapa daerah ke Jakarta ini. Apakah mereka sudah disiplin kepada protokol kesehatan," kata Gatot di lokasi, Jumat (11/9).

Gatot ditemani Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo, Komandan Kodim (Dandim) 0501/Jakarta Pusat BS Kolonel Inf Luqman Arief, dan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto.

Selain memelototi penerapan protokol kesehatan, Gatot dan pejabat lainnya juga membagikan masker kepada masyarakat.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Minta PSBB Mikro Digencarkan

Gatot mengatakan pihaknya akan membuat penegak-penegak disiplin di Stasiun Tanah Abang. Hal itu dalam rangka Operasi Yustisi Pengunaan Masker dan Pilkada 2020 yang Aman, Damai dan Sehat.

"Penegak disiplinnya dari internal (kepolisian) atau penegak disiplin berbasis komunitas," ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Gatot mengaku dari pandangan matanya sudah banyak masyarakat yang tertib menggunakan masker. Hanya ada beberapa yang masih membandel.

"Itu bisa ditertibkan," ucap dia.

Di sisi lain, Gatot menyebut pihak Stasiun Tanah Abang telah membuat aturan jarak, baik saat antrean maupun di dalam kereta. Selain itu, juga telah membatasi jumlah penumpang.

"Salah satu gerbong tadi, menurut Kadaop, kalau penuh bisa sampai 200 lebih orang, dibatasi 70 orang dengan menggunakan masker dan protokol covid-19," papar jenderal bintang tiga itu.

Gatot berharap penerapan protokol kesehatan yang ketat itu juga diterapkan di perkantoran dan pasar tradisional. Dia mengaku siang nanti akan meresmikan penegak disiplin berbasis komunitas di pasar tradisional.

"Kita harapkan nanti di semua perkantoran ada, klaster-klaster yang memang rawan terhadap penyebaran covid-19 ada semua penegak disiplin ini, karena mereka ini tiap 24 jam ada," tutur Gatot.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan kebijakan rem darurat. Artinya, Jakarta kembali ke masa PSBB awal. PSBB total ini diterapkan Senin (14/9).

Keputusan ini diambil setelah melihat angka kematian akibat covid dan kapasitas tempat tidur yang makin sedikit di rumah sakit (RS) rujukan covid-19. Kebijakan disepakati dalam rapat antara Pemprov DKI dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta.

"Maka dengan melihat kedaruratan ini, tidak banyak pilihan lain kecuali rem darurat sesegera mungkin," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers, Rabu (9/9). (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya