Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Klaster Baru Muncul, DPRD DKI Minta Pemerintah Perketat Pengawasan

Hilda Julaika
02/9/2020 10:42
Klaster Baru Muncul, DPRD DKI Minta Pemerintah Perketat Pengawasan
Seorang warga berswafoto di depan Simbol Peringatan Covid-19 di Taman Tongtek, Jatinegara, Jakarta.(MI/ANDRI WIDIYANTO)

KETUA Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin menyampaikan keprihatinannya dengan timbulnya klaster baru covid-19 karena libur panjang.

Klaster itu terjadi sekitar 16-22 Agustus 2020 lalu. Masyarakat dinilainya masih belum mampu menahan diri untuk tidak berwisata. Namun, saat berwisata justru mengabaikan protokol kesehatan.

“Ketika beraktivitas wisata, mengunjungi tempat hiburan atau tempat-tempat makan, mengabaikan protokol kesehatan. Kami sangat prihatin, seharusnya ini tidak perlu terjadi,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (2/9).

Baca juga: Klaster Komunitas Juga Muncul di Jakarta

Menurutnya, hal itu terjadi karena masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah dan berwisata ini sangat minim pengawasan. Alhasil masyarakat cenderung tidak mematuhi penerapan 3 M, yaitu menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan.

Arifin melanjutkan, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan semua pemangku kepentingan harus berkolaborasi untuk secara masif dan terus menerus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya protokol kesehatan dengan menerapkan 3 M.

“Di samping itu, pengawasan juga harus diperketat, termasuk penegakan sanksi bagi yang melanggar agar menimbulkan efek jera,” tegas Arifin.

“Kami juga mengapresiasi simbolisasi peti mati yang diletakan di sudut kota, agar masyarakat tambah aware tidak lagi memandang remeh wabah yang masih belum berakhir ini,” imbuhnya.

Sebagai informasi, jumlah kasus harian di Jakarta pada 30 Agustus memecahkan rekor dengan tembus 1.000 kasus atau tepatnya 1.114 kasus baru positif covid-19.

Dari jumlah tersebut, 385 kasus merupakan akumulasi data dari 7 hari sebelumnya dan diduga terpapar pada saat libur panjang 16-22 Agustus.

Peningkatan kasus ini pula yang menyebabkan positivity rate di Jakarta dalam seminggu terakhir mencapai 9,7%. Angka itu masih lebih tinggi dari angka standar positivity rate WHO yang tidak lebih dari 5%. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya