Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

DKI Buka Bioskop, PAN: Lebih Penting Pikirkan Kuota Internet PJJ

Putri Anisa Yuliani
27/8/2020 09:29
DKI Buka Bioskop, PAN: Lebih Penting Pikirkan Kuota Internet PJJ
Seorang petugas menyapu halaman depan bioskop The Premiere Metropole XXI Megaria di Jakarta Pusat.(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI)

IBU Kota dihebohkan dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengizinkan pembukaan kembali bioskop dalam waktu dekat.

Rencana itu ditentang keras oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani yang juga merupakan penasihat Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).

Ia pun heran karena tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DKI mengizinkan hal itu. Pasalnya, sudah banyak studi yang menyebut penularan covid-19 di ruang tertutup, seperti bioskop, lebih tinggi risikonya dibandingkan di ruangan terbuka.

"Saya yakin, tim satgas Covid-19 paham bahwa ruangan tertutup seperti bioskop sangat rawan dengan risiko penularan virus korona. Banyak ahli epidemiologi mengungkapkan hal yang sama, ventilasi dan sirkulasi udara berperan dalam penularan," ujar Zita, Rabu (26/8).

Baca juga: Bioskop di Jakarta akan Dibuka Awal September

Zita memaparkan belajar dari Inggris yang riset ilmuwannya mengindikasikan virus bisa hidup lebih lama dalam kondisi yang dingin, dan mudah menyebar serta bertahan lebih lama di atas permukaan benda mati. Selain itu, virus juga menempel pada baju, jaket, ataupun topi, dan akan terhirup ketika kita melepas masker untuk aktivitas lain.

"Pak Anies yang saya hormati, ada hal yang lebih penting dari sekadar membuka bioskop, misalnya soal pengadaan Wifi di RT yang sangat membantu siswa dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)," tukasnya.

Menurutnya, pembukaan bioskop belum penting di tengah kasus covid-19 yang terus meningkat hingga ratusan kasus per harinya. Di samping itu, menonton film tidak menjadi kebutuhan primer yang amat diinginkan masyarakat untuk dipenuhi saat ini.

Ia justru memaparkan, masalah pendidikan dan sulitnya PJJ yang menjadi keluh kesah terbanyak yang disampaikan oleh masyarakat.

"Ribuan orang yang saya temui, tidak ada satupun yang mengeluh ingin nonton. Maunya pendidikan yang setara dan berkualitas. Setara yang bisa diakses semua kalangan. Pendidikan berkualitas tanpa diskriminasi, itu yang keluar dari mulut warga," terangnya.

Ia pun meminta Pemprov DKI untuk mempertimbangkan kembali pembukaan bioskop dengan matang.

"Kemudian, kita semua sudah melihat anak-anak kita tidak bisa ke sekolah hampir 6 bulan. Semua menahan diri. Sulit belajar karena tidak punya akses, kenapa kita harus tega mengabaikan realitas sosial yang ada? Itu yang buat saya sedih. Kami dari PAN sudah berjuang memfasilitasi anak biar bisa belajar, terutama di DKI. Harusnya Pak Gubernur sebagai orang pendidikan paham betul itu. Rakyat minta sekolah, bukan bioskop, itu realitanya, kalau tidak percaya silahkan lakukan survei warga DKI lebih ingin pendidikan merata berkualitas atau nonton film?," tandasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya