KASUS pungutan liar berkedok jual beli meja bangku SMA Negeri di Kota Depok terbongkar. Kasus dibongkar seorang perempuan bernama Erni, calo penerimaan peserta didik baru (PPDB) level SMA di Kota Depok, Senin (3/8).
Erni, calo PPDB di Kota Depok itu mengungkap bahwa ia memasukkan puluhan siswa titipan ke SMA Negeri di Kota Depok Tahun Pelajaran 2020/2021.
Dari pengungkapannya di lewa rekaman audio, Erni mengaku jika dirinya disuruh oleh seorang Jurnalist tersebut untuk mencari siswa-siswi yang tidak lolos PPDB jalur zonasi, afirmasi, prestasi untuk dititipkan ke semua SMA negeri di Kota Depok melalui jalur belakang dengan besaran tarif Rp10 juta-Rp30 juta.
Baca juga: Kepsek Klaim Semua Sekolah di Depok Terima Siswa Titipan
Dari penuturan Erni, dirinya sangat senang bermitra dengan jurnalist karena semua kepala sekolah tidak bekutik ke jurnalist yang bekerja di koran merangkap di media online lokal tersebut.
Bayangkan saja. Dengan hanya melalui Whatsaap (WA), siswa/siswi yang dititipan oleh jurnalist ini dengan cepat direspon para kelapa sekolah karena takut kepadanya.
" Maka tak heran jika semua siswa/siswi yang dititipkannya cepat diterima, " kata Erni, Senin (3/7).
Salah satunya yang tunduk kepadanya ialah Kepala Sekolah yang tunduk ke jurnalist yang, imbuh Erni, adalah Kepala SMA Negeri 4 Kota Depok Dede Agus.
Kata Erni siswa/siswi yang dititipkan lewat jalur pemenuhan kelas atau jalur belakang di SMA Negeri 4 Kota Depok tersebut dipatok tarif Rp20 juta per siswa/siswi Tahun Pelajaran 2020/2021.
Sebelumnya, pekan lalu, di pos penjagaan SMA Negeri 4 Kota Depok, Dede membantah menerima siswa/siswi titipan. Bantahan disampaikan Dede dihadapan beberapa wartawan, orang tua calon siswa/siswi, TNI, dan petugas securiti SMA Negeri 4 Kota Depok pukul 08.00 WIB.
"Sumpah saya tidak terima siswa titipan. Maka itu, orang tua, masukkan saja anak-anaknya ke SMA terbuka di Depok II Tengah karena SMA Negeri 4 sudah penuh, " kilahnya.(OL-4)