Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ganjil-Genap Tekan Mobilitas

Insi Nantika Jelita
03/8/2020 04:11
Ganjil-Genap Tekan Mobilitas
Sosialisasi Ganjil-Genap di kawasan Bundaran HI, Jakarta, kemarin.(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI)

PEMBATASAN kembali mobil pribadi di Jakarta mulai hari ini dengan metode ganjil-genap dinyatakan ibarat seperti kebijakan rem darurat dalam menekan mobilitas warga. Ini juga untuk mengatasi penyebaran covid-19 pada masa pembatasan sosial berskala besar transisi.

“Dalam Peraturan Gubernur No 51 Tahun 2020 tentang PSBB Transisi disebutkan bahwa dalam situasi tertentu ada dua emergency break yang bisa diterapkan Pemprov DKI Jakarta. Salah satunya ialah penerapan sistem ganjil-genap,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, di Jakarta, kemarin.

Ia menambahkan, dari hasil evaluasi Dishub, terjadi penumpukan kendaraan alias kemacetan di beberapa ruas jalan. Jalan Sudirman dan Senayan, misalnya, dari 127 ribu kendaraan lalu melonjak menjadi 145 ribu kendaraan.

Syafrin juga mengatakan, sejak peniadaan surat izin keluar masuk (SIKM) mulai 14 Juli, instrumen pembatasan pergerakan orang di Jakarta sudah tidak ada lagi. “Oleh sebab itu, kebijakan pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil-genap menjadi satu instrumen Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pembatasan orang,” ungkapnya.

Ia juga meminta para karyawan untuk mengatur jadwal masuk kerja sesuai pelat kendaraan mobil mereka dengan tanggal ganjil atau genap. Selain itu, warga diimbau untuk tidak bepergian jika tidak terlalu penting mengingat kasus positif covid-19 di DKI Jakarta terus naik dengan total saat ini 21.575 kasus.

Terpisah, Direktur Utama Trans-Jakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo, mengatakan pihaknya akan menambah unit bus dengan total 812 armada jelang pemberlakuan kembali sistem ganjil-genap.

“Kami antisipasi dengan penambahan armada sebesar 25% dari apa yang dioperasikan pada Juli sehingga total operasional ada sekitar 751 armada di 10 koridor yang bersinggungan langsung dengan jalur ganjil-genap, dan 812 armada secara keseluruhan atau 13 koridor,” kata Jhony dalam keterangan resminya, Sabtu (1/8).

Sementara itu, PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta menyebut akan memperpanjang layanan jam operasional MRT sampai pukul 22.00 WIB. “Kami juga pastikan seluruh protokol kesehatan diterapkan sehingga MRT Jakarta dapat menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam menggunakan transportasi publik,” kata Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (perseroda) Muhammad Effendi.

Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, menyatakan ada sosialisasi ganjil-genap selama tiga hari. “Artinya sampai Rabu (5/8), kita belum akan melakukan penindakan dengan tilang, baik secara manual maupun secara electronic traffic law enforcement terhadap kendaraan yang melanggar,” ujarnya.

Waspada penularan

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, meminta Pemprov DKI Jakarta mewaspadai penularan covid-19 di sarana transportasi publik dan perkantoran terkait dengan pemberlakuan kembali ganjil-genap.

Dia juga meminta perusahaan yang berkantor di DKI Jakarta disiplin dalam menerapkan pengaturan jam masuk dan pulang kantor. “Supaya bisa menekan jumlah pekerja yang menggunakan sarana transportasi umum saat berangkat dan pulang kantor,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, kemarin.

Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, mengatakan penyelenggaraan transportasi harus berjalan dengan meminimalkan risiko penularan dan penyebaran covid-19. (Wan/Ykb/RO/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya