Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Perusahaan Jangan Bohong jika Ada Karyawan yang Positif Covid-19

Putri Anisa Yuliani
25/7/2020 16:59
Perusahaan Jangan Bohong jika Ada Karyawan yang Positif Covid-19
Kantor RRI resmi ditutup sementara selama 14 hari dari 22 Juli–4 Agustus 2020 karena tiga karyawan RRI terkonfirmasi positif covid-19.(MI/Adam Dwi)

AHLI epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis Miko menegaskan perusahaan harus jujur mengenai keterpaparan karyawan terhadap covid-19.

Tri mengatakan jika memang ada karyawan yang terpapar covid-19 sebaiknya perusahaan segera melapor ke Dinas Kesehatan maupun jajarannya serta Dinas Tenaga Kerja. Tujuannya agar bisa dilakukan penelusuran epidemiologi terhadap karyawan yang terpapar itu.

Baca juga: BIN Gelar Rapid Test di Kantor Wali Kota Jakbar, 4 Positif Korona

"Ya harus jujur. Bukan cuma perusahaan tapi seluruh komponen masyarakat harus jujur. Kalau dia tidak jujur karena tidak mau tutup perusahaannya dan terus bekerja, dia yang akan rugi sendiri karena virus itu pasti menyebar jika tidak segera ditangani," kata Tri saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (24/7).

Selain itu, perusahaan sebetulnya tak perlu khawatir diberi sanksi lebih lanjut oleh pemerintah daerah apabila ditemukan kasus positif di antara karyawan. Sebab, untuk memastikan perusahaan menjadi klaster penyebaran, Dinkes harus melakukan penelusuran epidemiologi.

"Harus dipastikan dulu mereka terpaparnya apa betul di kantor atau bisa jadi di rumah atau di transportasi. Kalau memang di kantor artinya memang kantor itu harus ditutup untuk disterilkan. Tapi kalau mengenai keluarga kan sehingga ada penelusuran juga kepada keluarga." ujarnya.

Kejujuran perusahaan sangat penting. Kembali lagi, Tri mengingatkan bahwa covid-19 menular tanpa pandang bulu.

"Silakan saja berbohong tapi kan mereka punya tanggung jawab moral. Karena kalau sampai menjangkiti karyawan atau keluarganya yang punya penyakit berat kan bisa gawat. Minimal jika perusahaan waspada dan merespons dengan baik, risiko itu bisa diminimalisasi," tegasnya.

Jika khawatir dengan biaya tes covid-19 yang mahal, Tri mengatakan perusahaan bisa menjalankan rapid test.

Baca juga: Karyawan Positif Covid-19, Kantor Dikti Ditutup

"Rapid test itu kan memang berperan untuk screening. Kalau memang perusahaan itu levelnya belum besar, rapid test bisa jadi solusi. Kalau reaktif baru diteruskan ke tes usap," paparnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menyebut saat ini terjadi juga penularan covid-19 di kantor maupun pabrik. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam videonya pun mengingatkan agar para pekerja yang aktif ke kantor agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan saling mengingatkan. (Put/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya