Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KABID Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memastikan dua pria yang dilihat saksi sedang berjalan kaki bertepatan dengan meninggalnya editor video Metro TV, Yodi Prabowo, pada Rabu (8/7) malam, bukan terduga pembunuh.
"Tidak ada itu, orang lewat saja. Pasti setiap orang dicurigai. Kan bisa saja orang lewat, kamu kalau lewat sana dicurigai pembunuh juga? Enggak juga," kata Yusri Yunus saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (24/7).
Yusri mengaku, kepolisian emoh berandai-andai. Menurut dia, penyidik lebih tahu kedua orang itu pelaku atau bukan.
"Penyidik pokoknya sudah tahu semualah intinya. Kemarin kan sudah diperiksa (dua orang itu), jangan berandai dan digiring ke sana," ungkap Yusri.
Sebelumnya, polisi mendapati keterangan saksi bahwa ada dua pria berjalan kaki saat kejadian pada Rabu (8/7) malam. Fakta itu disampaikan ke polisi saat olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Tadi hasil mengobrol di TKP ada (saksi) yang melihat dua orang laki-laki (saat kejadian), kemudian dia tegur," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat di Jakarta, Senin (20/7).
Baca juga: Lusa, Polisi Sampaikan Hasil Penyelidikan Kasus Kematian Yodi
Tubagus Ade tak merinci alasan saksi tersebut menegur kedua orang tersebut. Dia juga sempat mengajak saksi tersebut berkeliling di sekitar TKP untuk mendapatkan gambaran kedua pria yang dilihatnya. Kedua pria itu diduga datang ke TKP penemuan jasad dengan berjalan kaki.
Tubagus sudah mendapatkan sedikit gambaran dari keterangan saksi tersebut untuk mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Yodi. Namun, dia belum mau membeberkannya.
"Gambaran sih pasti ada karena kan penyelidikan terus maju dan berkembang. Nanti akan saya sampaikan hasilnya, belum sekarang," tutur Tubagus.
Jenazah Yodi ditemukan pada Jumat (10/7) siang. Jasad ditemukan tiga anak-anak yang sedang bermain layangan di pinggir jalan Tol JORR, tepatnya di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Temuan itu langsung dilaporkan ke Polsek Pesanggrahan.
Dari hasil autopsi tim forensik Polri, ditemukan dua luka tusuk di dada kiri dan leher Yodi. Polisi juga menemukan luka lebam di bahu Yodi, yang akhir-akhir ini disebut sebagai lebam mayat.(OL-5)
Wakil Pemimpin Redaksi Metro TV Aries Fadhilah secara simbolis menyerahkan paket bantuan di tiga yayasan sekitar Kantor Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat, Selasa (19/3)
Adapun paket seragam terdiri baju sekolah, baju pramuka, celana atau rok, sepatu, tas, dan peralatan keperluan sekolah lainnya dengan kisaran harga Rp1,2 juta per paket.
Rektor universitas berkontribusi nyata sebagai motor penggerak utama prestasi dan inovasi lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
Saat ini jenazah yang ditemukan di kawasan Bacan Timur, Halmahera Selatan itu masih dalam proses identifikasi.
Diharapkan kerja sama Metro TV dan Alamtri terus terjalin sebagai bentuk kepedulian yang nyata untuk mengurangi angka putus sekolah
METRO TV kembali berkolaborasi dengan Adaro Group melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri atau YABN dengan melaksanakan program Satu Seragam Sejuta Harapan.
Penyembelihan sudah dilakukan pada Jumat, 6 Juni 2025, di Kantor DSM Bali dan sudah disalurkan kepada orang yang sangat membutuhkan.
TOKOH-tokoh ternama Hollywood mulai dari Joaquin Phoenix, Pedro Pascal, Riz Ahmed dan Guillermo del Toro telah menandatangani surat yang mengecam tindakan genosida yang terjadi di Gaza.
Sepekan terakhir, dunia pertelevisian diguncang kebijakan pemutusan hubungan kerja. Media cetak bahkan sudah lebih dulu diguncang PHK karena banyak yang berhenti terbit.
FOUNDER Story of Anggy (SOA), Anggy Pasaribu memulai rangkaian acara "SOA Connect All Campus" di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
BH Pers, AJI Jakarta, dan ICJR menyampaikan pendapat dalam rilis bersama menanggapi proses hukum yang dilakukan Kejagung terhadap Direktur Pemberitaan JAK TV Tian Bahtiar.
KETUA Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Herik Kurniawan mengkritisi program rencana pemerintah menyalurkan 1.000 rumah subsidi untuk jurnalis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved