Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
HAMPIR dua minggu sejak jenazahnya ditemukan, namun kasus kematian news video editor Metro TV Yodi Prabowo, 25, belum juga terungkap. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menyebut polisi belum menangkap orang yang diduga melakukan aksi sadis itu.
Ia pun menolak berkomentar soal perkembangan penanganan kasus kematian Yodi, seperti dugaan korban bunuh diri atau persoalan asmara.
"Nah saya tidak mengambil kesimpulan sekarang, makanya nanti dalam waktu dekat, satu, dua hari ini saya akan umumkan hasil penyelidikan dari semua sisi. Supaya tidak mengulang fakta yang kita dapatkan," kata Tubagus di Markas Polda Metro Jaya, Kamis (23/7).
Baca juga: Editor Metro TV Diduga Dibunuh di Tempat Berbeda
Secara terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PMJ Kombes Yusri Yunus mengatakan penyidik masih mendalami kasus tersebut. Penyidik, kata Yusri, sudah datang ke TKP untuk menyinkronkan dari keterangan saksi yang sampai saat ini berjumlah 34 orang.
Beberapa orang saksi, lanjut Yusri, dilakukan pemeriksaan ulang untuk dapat melengkapi berkas perkara dan petunjuk oleh penyidik. Dari hasil penyelidikan sejauh ini, Yusri menyampaikan bahwa tidak ada luka lebam akibat kekerasan yang ditemukan dari jenazah Yodi.
"Yang di belakang itu adalah lebam saja karena jasad korban hampir lebih tiga hari di TKP," jelas Yusri.
Selain itu, Yusri mengatakan pihaknya masih mendalami lagi pisau yang ditemukan di lokasi kejadian. Kemarin, Yusri mengatakan berdasarkan hasil laboratorium forensik, polisi menemukan sidik jari dan DNA milik Yodi.
"Saya sudah sampaikan kemarin, sementara ini belum ditemukan sidik jari yang lain. Yang ada adalah sidik jari yang bersangkutan, dan juga DNA yang bersangkutan atau korban. Tetepi ini masih kita dalami lagi," pungkas Yusri.
Baca juga: Warga Curigai Danau Dekat Lokasi Terbunuhnya Editor Metro TV
Jenazah Yodi ditemukan pada Jumat (10/7) siang di pinggir Tol JORR, Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Di tubuh Yodi, polisi menemukan luka tusuk di bagian dada dan leher. Polisi juga menemukan sebilah pisau, dompet, KTP, NPWP, ATM Mandiri, tiga STNK, uang tunai Rp40 ribu, helm, jaket, dan tas selempang di TKP.
Pihak Metro TV meminta polisi untuk mengusut tuntas kejadian tersebut. Hal itu disampaikan oleh News Director Metro TV Arief Suditomo.
"Kami memohon kepada pihak kepolisian utnuk segera menuntaskan penyidikan sehingga kami dapat menemukan titik terang atas kejadian ini," ujar Arief.
Yodi bergabung bersama Metro TV sejak 15 Desember 2015. Yodi merupakan video editor di redaksi dan terakhir bertugas pada Selasa (7/7) pukul 15.000-22:27 WIB. (J-3)
Setelah membunuh istri, pelaku mendatangi rumah tetangganya pada tengah malam dan secara terbuka mengakui perbuatannya.
Seorang perempuan berinisial RK, berusia 25 tahun, diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga tewas. Pelaku diduga adalah suaminya sendiri, JN, berusia 36 tahun.
Vance Luther Boelter didakwa membunuh legislator Melissa Hortman dan penembakan terhadap senator negara bagian Minnesota, John Hoffman.
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
PELAKU AS, 21, membunuh atasannya yang merupakan bos sembako berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena tersinggung dengan perkataan korban.
POLISI mengungkap motif di balik pembunuhan tragis yang terjadi di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Wakil Pemimpin Redaksi Metro TV Aries Fadhilah secara simbolis menyerahkan paket bantuan di tiga yayasan sekitar Kantor Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat, Selasa (19/3)
Adapun paket seragam terdiri baju sekolah, baju pramuka, celana atau rok, sepatu, tas, dan peralatan keperluan sekolah lainnya dengan kisaran harga Rp1,2 juta per paket.
Rektor universitas berkontribusi nyata sebagai motor penggerak utama prestasi dan inovasi lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
Saat ini jenazah yang ditemukan di kawasan Bacan Timur, Halmahera Selatan itu masih dalam proses identifikasi.
Diharapkan kerja sama Metro TV dan Alamtri terus terjalin sebagai bentuk kepedulian yang nyata untuk mengurangi angka putus sekolah
METRO TV kembali berkolaborasi dengan Adaro Group melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri atau YABN dengan melaksanakan program Satu Seragam Sejuta Harapan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved