Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Perpanjang PSBB Transisi, Anies Akui Rt DKI Masih di Angka 1

Putri Anisa Yuliani
01/7/2020 17:43
Perpanjang PSBB Transisi, Anies Akui Rt DKI Masih di Angka 1
PSBB(Antara)

GUBERNUR  DKI Jakarta Anies Baswedan resmi memperpanjang PSBB Transisi Fase 1 selama 14 hari. Perpanjangan akan berlaku pada 3 Juli sampai 16 Juli mendatang.

Selain karena kedisiplinan masyarakat yang masih harus ditingkatkan, Anies mengungkapkan penyebab lain PSBB Transisi harus ditingkatkan. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut angka reproduction number (Rt) covid-19 di Jakarta masih berada di angka 1. Artinya dari satu orang positif covid-19 masih menularkan kepada satu orang lainnya. Pengendalian covid-19 dinyatakan berhasil apabila Rt telah menyentuh di bawah 0,1.

"Memang, positivity rate-nya berkisar angka 5%, artinya kalau dalam standar WHO itu aman. Tapi bukan berarti kita sudah bebas. Angka Rt di Jakarta masih berkisar 1, belum turun sampai angka yang lebih aman, masih sama dengan angka bulan lalu. Kita merasa lebih bertanggung jawab untuk meneruskan ini karena keselamatan nomor satu," ungkap Anies dalam konferensi pers, Rabu (1/7).

Baca juga : PSBB Transisi, Volume Kendaraan Dekati Situasi Normal

Iapun tidak ingin Jakarta buru-buru melonggarkan dan secara keseluruhan kembali ke era normal seperti sebelum ada pandemi yakni ketika kapasitas angkutan umum dikembalikan ke 100% dari saat ini hanya 50%. Menurutnya, selama Rt DKI masih di angka 1, pelonggaran hanya akan membuat lonjakan kasus yang lebih besar.

Sementara itu, ia menegaskan masih terus bertambahnya kasus covid-19 di Jakarta terjadi karena DKI meningkatkan kapasitas tes di Jakarta. Angkanya menurut Anies tidak mengkhawatirkan karena tingkat positif atau positivity rate hanya berada di angka 5% atau masih di bawah batas aman yang diarahkan oleh WHO yakni 10%.

"Karena kita melakukan 'active case finding' dari situ kita pebanyak tes. Tes kita perpekan ini mencapai 14.258 sampel perpekan per 1 juta penduduk, atau di atas standar WHO seribu per 1 juta penduduk. Karena kita penduduknya 11 juta maka tesnya minimal 11ribu per 1 juta penduduk. Kita sudah lewati itu," ungkap Anies.(OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya