Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Angka Reproduksi Covid-19 Meragukan

Insi Namtika Jelita
25/6/2020 06:40
Angka Reproduksi Covid-19 Meragukan
Ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif(ANTARA)

AHLI epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif meragukan pernyataan Gubernur Anies Baswedan soal tingkat penularan atau reproduction number (Rt) covid-19 Jakarta berada di bawah 1.

Ia mengatakan justru kasus positif covid-19 di Ibu kota meningkat tiap harinya.

“Ini enggak mungkin. DKI capai angka kasus mingguan tertinggi di minggu ini,” kata Syahrizal di Jakarta, kemarin.

Syahrizal enggan berspekulasi soal data yang menjadi pegangan Gubernur DKI tersebut. Padahal, dalam statement di HUT DKI Jakarta (22/6) lalu, Anies menyebut data Rt yang digunakan berasal dari kajian Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI.

“Coba tim ahlinya ditanya, bagaimana cara menghitung Rt yang dapat kurang dari 1. Padahal, angka rata-rata (kasus positif covid-19) di minggu terakhir mencapai 148. Angka rata-rata mingguan tertinggi DKI,” tegas Syahrizal.

Dari data kurva mingguan yang ditunjukkan Syahrizal memperlihatkan kasus positif covid-19 di Jakarta masih flutuaktif alias naik dan turun tiap minggunya.

Pada 4 Mei, rata-rata kasus positif naik mendekati 120 kasus. Lalu, pada 11 Mei kasus positif covid-19 turun mendekati 100 kasus dan pada 18 Mei naik lagi di atas 100 kasus posititf covid-19 di Jakarta.

Pada 25 Mei kasus positif covid-19 turun mendekati 100 kasus. Pada 1 Juni naik sedikit di atas 100 kasus dan pada 8 Juni naik drastis di angka 140 kasus positif covid-19 di Jakarta.

Kemudian, pada 15 Juni kasus positif covid-19 rata-rata turun di bawah 120 kasus. *Pada 22 Juni angka kasus positif covid-19 mencapai puncaknya dengan di atas 140 kasus di Jakarta.

Syahrizal menuturkan, dengan data tersebut, kasus covid-19 di Ibu Kota masih mengkhawatirkan.

Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Selasa (23/6), mengatakan PSBB transisi telah melewati babak dua pekannya. Pemprov DKI pun telah mengevaluasi berjalannya PSBB transisi.

Ia pun menyebut tidak ada lonjakan kasus covid-19 yang berarti. Karena itu, PSBB transisi pun bisa terus berjalan hingga akhir Juni.

Menurutnya, tidak adanya lonjakan kasus juga bisa dikatakan sebagai dampak kepatuhan secara umum masyarakat Jakarta terhadap aturan PSBB transisi. “Meskipun ada kasus pelanggaran, secara umum masyarakat DKI menaati protokol secara umum,” terangnya.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono meminta Gubernur Anies tidak melonggarkan pengawasan. Penerapan protokol kesehatan mutlak harus dilaksanakan untuk menekan penularan covid-19. (Ins/Put/J-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya