Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PAMAN John Kei, Nus Kei, yang menjadi korban penyerangan anak buah keponakannya itu mengungkapkan isi hatinya.
Di hadapan wartawan, Nus Kei mengungkapkan curahan hati seusai prarekonstruksi oleh aparat kepolisian di kediamannya di Perumahan Green Lake, Cluster Australia, Cipondoh Tangerang.
Baca juga: Polisi: John Kei, Big Boss di Balik Aksi Premanisme
Nus Kei berpesan kepada John Kei untuk mengakui perbuatannya. "Saya berpesan agar dia mengakui dia sudah berbuat dan mengakui. Dia berani bertanggung jawab karena saya sudah berjiwa besar, sudah mengampuni, memaafkan dia. Saya memohon supaya dia berani melakukan seperti apa yang saya lakukan," ungkap Nus Kei di lokasi, Rabu (24/6).
Nus Kei juga mengatakan dirinya akan memaafkan keponakannya tersebut. Namun, ia menekankan proses hukum tetap berjalan. "Negara ini negara hukum, kita harus tunduk pada hukum," ujarnya.
Baca juga: 25 Orang Kelompok John Kei Diamankan
Nus Kei menyebut akan melakukan rekonsiliasi dengan mengumpulkan seluruh orang Kei di Jakarta. "Supaya kejadian ini berakhir pada kami, jangan sampai anak cucu kami mengalami," kata Nus Kei.
Baca juga: Anak Buah Nus Kei yang Terbunuh Sempat Lari
Nus Kei memaparkan permasalahannya dengan John Kei terkait tanah di Maluku. Menurutnya, hal itu terjadi sekira 2013 sebelum John Kei dipindahkan dari Salemba ke Nusakambangan. Namun, Nus Kei mengsku urusan tersebut sudah selesai.
Baca juga: Soal Nus Kei, Anak Buah John Kei Ungkap Pernyataan Bosnya
Nus Kei mengaku sudah sering diancam oleh anak buah John Kei sejak 2016. Namun ia tidak membayangkan mereka akan menyerang rumahnya seperti yang terjadi pada Minggu (21/6). Apalagi, sambungnya, anak buah John Kei notabene merupakan sanak saudaranya sendiri.
"Karena kan kami adalah keluarga, itu apalagi saya sebagai pamannya, saya enggak berpikir kejadian itu terjadi meski saya sudah menduga, teman-teman sudah pada telepon," pungkas Nus Kei. (X-15)
Tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP tidak memiliki asas kebermanfaatan dan hanya membuat gaduh.
Selama 11 hari Operasi Berantas Jaya 2025 di wilayah Jadetabek, polisi menangkap 2.406 orang terkait aksi premanisme.
SEBANYAK 13 ribu pecalang dari 1.500 desa Aladat seluruh Bali berkumpul di Lapangan Renon Denpasar, Sabtu (17/5).
Tim Saber Pungli diturunkan dan berhasil mengamankan puluhan orang yang diduga preman karena diduga telah mengganggu aktivitas perekonomian di Pasar Sandang Jatibarang.
Selain membongkar posko ormas di Pasar Induk, petugas gabungan itu juga menyisir preman berkedok ormas yang diduga masih berada di dalam area pasar.
Para pedagang yang berjualan di depan akses utama pasar menduga uang sewa lapak yang diberikan itu hanya masuk ke kantong ormas
Bea Cukai kolaborasi dengan Polda Sulsel dan Kejaksaan Tinggi Kalbar guna memperkuat sinergi penegakan hukum, pemberantasan penyelundupan, dan menciptakan iklim bisnis.
Takbiran dapat digelar di masjid, musala, atau tempat yang sudah dipersiapkan.
Endi mengatakan, jumlah tersebut berasal dari sejumlah satuan kerja mulai dari tingkat Mabes Polri sampai Polda.
ENAM kepolisian daerah (polda) menyelenggarakan Tactical Floor Game (TFG) kesiapan pengelolaan arus lalu lintas mudik serta libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Kehadiran kantor kepolisian itu untuk memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat Indonesia.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulteng Kombes Parajohan Simanjuntak mengatakan, ekshumasi dilakukan berdasarkan permintaan keluarga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved