Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AHLI Epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif menuturkan penerapan pembatasan atau karantina lokal di 66 RW di Jakarta tidak efektif apabila yang dilakukan hanya sebatas membuka tutup portal daerah yang menjadi zona merah penularan Covid-19 itu.
Ia menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menerapkan pembatasan lokal seperti yang dilakukan pemerintah daerah di Bali yang mengkarantina wilayah Banjar Serokadan, Bangli, Bali.
"Langkah yang baik belajar dari apa yang dilakukan di Banjar Serokadan, Bangli, Bali itu. Semua 2.600 warga di karantina selama 14 hari. Disediakan makan dari dapur umum. Dimasak oleh tentara di Kodim Bangli," jelas Syahrizal kepada Media Indonesia, Jakarta, Sabtu (6/5).
Baca juga: Alasan Anies Lebih Pilih Masa Transisi Daripada 'New Normal'
Selain itu, pemda setempat di Bangli, melakukan tes cepat atau rapid test terhadap semua warga yang sedang dikarantina itu.
"Warga di sana dipantau status tes kesehatan hariannya. Ada baiknya DKI meniru karantina Bangli itu," tuturnya.
Keputusan Anies untuk memperketat pengawasan di 66 RW itu diterapkan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Ibu kota. Hal itu untuk menekan meluasnya penularan Covid-19.
Syahrizal mengatakan, bahwa Pemprov DKI mampu mempraktikan apa yang dikerjakan pemda Bangli tersebut.
"Ya jika mau langkah terbaik ya di tiap 66 RW lakukan seperti di Bangli. DKI anggarannya cukup untuk hal ini," tandasnya. (A-2)
Koordinasi penting ini harus dilakukan agar pembatasan keluar masuknya warga ke Ibu Kota bisa berjalan mulus. Tujuannya akhirnya adalah menekan penyebaran virus covid-19.
"Tempat ibadah akan ada penyesuaian. Rumah ibadah di lokasi bisa tapi dengan pengetatan. Kalau ibadah raya yang jemaatnya dari mana-mana tidak boleh."
“Saya menganjurkan kumpul-kumpul sepertir reuni, pertemuan keluarga, dan perkumpulan dari berbagai orang ditunda. Penularan di acara ini potensinya besar," ujar Anies
Masyarakat pun diingatkan kembali untuk tidak melakukan kegiatan publik di luar rumah lainnya.
"Mulai Senin, 14 September, kegiatan perkantoran nonesensial bekerja dari rumah, bukan kegiatan usaha berhenti, tetapi kegiatan jalan tetapi di rumah," ujar Anies
Kemenkesmengungkapkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan penyelidikan epidemiolog menyusul temuan 2 kasus covid-19 di provinsi tersebut.
Penyakit menular telah lama menjadi tantangan utama dalam kesehatan masyarakat global lantaran penyebarannya yang cepat
Food and Drug Administration (FDA) dan World Health Organization (WHO) memutuskan untuk menghapusnya dari beberapa formulasi vaksin flu.
Minimnya pemeriksaan menyebabkan hanya kasus berat yang terdeteksi. Karenanya, kasus kematiannya akan menjadi lebih banyak.
Brasil melaporkan pada Kamis (3/9) bahwa infeksi virus covid-19 di negara itu telah melampaui empat juta kasus, meski mulai ada perlambatan kasus infeksi harian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved