Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
MUNCULNYA berbagai aturan dan protokol untuk mengatur dan membatasi pergerakan masyarakat guna memutus rantai penularan virus korona dari pemerintah pusat dikeluhkan pemerintah daerah. Pemerintah daerah penyangga Ibu Kota menilai penerapan PSBB dan larangan mudik belum maksimal dan cenderung memunculkan celah untuk melanggar.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bekasi Dadang Ginanjar Samsupraja, Kadishub Depok Dadang Wihana, Kadishub Kota Bogor Eko Prabowo dan Kadishub Kota Tengerang Wahyudi Iskandar, pada diskusi daring Antisipasi Menghadapi Mudik Lokal Lebaran Lintas Wilayah Jabodetabek, Rabu (6/5)
"Ada beberapa catatan dalam penerapan PSBB ini salah satunya seperti di bulan ramadan kalau sore itu tambah rame orang cari takjil ini yang tidak bisa ditangani tapi kami tidak bisa cegah itu," ujar Kadishub) Kota Bekasi Dadang Ginanjar Samsupraja.
Dalam prakteknya banyak masyarakat yang mengambil celah saat PSBB diterapkan. Tetapi saat larangan mudik dan pengaturan jarak tidak diterapkan maka mudik lokal akan terjadi besar-besaran.
"Memang kita belum maksimal. Seperti dua suami istri karena dilarang berboncengan mereka justru keluar dengan motor sendiri-sendiri. Kemungkinan lebaran akan ramai dan terjadi penumpukan. Inilah yang harus diantisipasi. Harus tegas dilarang," tegasnya.
Peryataan senada disampaikan juga oleh Kadishub Kota Depok Dadang Wihana dan Kadishub Kota Bogor Eko Prabowo. Keduanya meminta kepada pemerintah pusat untuk tidak menciptakan aturan yang multitafsir dan membingungkan pemerintah daerah.
"Semua dikeluhkan untuk terapkan sanksi. Banyak warga yang tanya. Maka kami mohon dengan dibukanya moda transportasi agar tidak muktitafsir di lapangan. Dikhawatirkam sulit diimplementasikan di lapangan karena ada celah multitafsir," ungkap Dadang.
Lantaran itu, Kadishub Kota Tengerang Wahyudi Iskandar berharap ada irama yang sama dalam menerapkan pembatasan tersebut.
"Kita harus bersepakat. Harus ada irama yang sama melakukan pembatasan ini. Kami sudah menjalankan regulasi dan protokoler yang selama ini diamanatkan tapi kami masih kecolongan seperti keramaian di pasar. Maka penting sekali ada ketegasan," tuturnya.
Sementara itu, budayawan JJ Rizal berpendapat pemerintah seharusnya juga menyiapkan langkah secara kultural dalam menerapkan pembatasan jarak.
"Di tengah kondisi ini kita hadapi peristiwa budaya yang besar (mudik lebaran). Belum ada saya dengar kampanye besar tentang peristiwa kebudayaan, semua yang dilakukan berdasarkan aturan hukum. Padahal ini adalah peristiwa budaya maka solusinya juga dengan kultural peristiwa budaya," paparnya.
Baca Juga: DPRD: Kaji Ulang Putusan Kemenhub Tentang Izin Transportasi
Mudik sambungnya merupakan peristiwa budaya yang mewajibkan kerumunan yang bergerak menuju ruang asal. Keterlibatan struktur nonformal dalam hal ini menjadi poin penting.
"Misalnya bisa dengan melibatkan strutur nonformal. Kita mempunyai struktur budaya di tiap kampung pasti punya kekuatan struktur budaya itu. Dengan menggunakan tokoh," tukasnya. (OL-13)
Baca Juga: Kemenhub Atur Kembali Mekanisme Larangan Mudik
Selama angkutan Lebaran 2025, Pelni juga menyediakan total 12.750 tiket gratis untuk arus mudik dan arus balik.
Sebagai satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan jalan, ban berperan vital dalam keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Jenama produk kecantikan di bawah naungan ParagonCorp, Oh My Glam (OMG) sukses menggelar Program Mudik Gratis pada Lebaran lalu.
BADAN Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyelenggarakan program Balik Kerja Bareng BPKH 2025. Kegiatan dilakukan serentak di 5 kota besar, yakni Surabaya, Solo, Yogyakarta, Garut, dan Lampung.
Biaya dan moda transportasi yang semakin beragam dan terjangkau juga turut mengubah pola mudik di masyarakat.
PIHAK kepolisian masih memberlakukan One Way dari di KM 188 - KM 72. Antrian Kendaraan masih terjadi namun terpantau lancar Senin (7/4) selama arus balik mudik
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved