Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

900 Perusahaan Masih Diizinkan Beroperasi, PSBB tidak Efektif

Insi Nantika Jelita
28/4/2020 05:43
900 Perusahaan Masih Diizinkan Beroperasi, PSBB tidak Efektif
Pekerja melewati trotoar selepas jam kantor di kawasan Sudirman, Jakarta, saat PSBB telah diberlakukan.(MI/RAMDANI)

SEBANYAK 900 perusahaan diizinkan beroperasi oleh Kementrian Perindustrian. Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai hal tersebut membuat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak efektif.

"Sebelumnya kan ada 200 perusahaan (diizinkan) sekarang jadi 900 perusahaan. Itu membuat mobilitas semakin tinggi," ungkap Djoko kepada Media Indonesia, Selasa (28/4).

Djoko juga menyebut seharusnya ada andil dari Kemenperin dalam mengawasi ketat ratusan perusahaan yang mendapatkan izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI) selama PSBB.

Baca juga: 89 Perusahaan di Jakarta Ditutup karena Langgar PSBB

Ia juga mengusulkan agar 900 perusahaan itu menyediakan angkutan antarjemput untuk pegawai mereka. Hal itu untuk mencegah penumpukan penumpang di halte TransJakarta atau stasiun kereta api.

"Atau bisa saja pegawainya diinapkan di sejumlah kamar hotel di Jakarta yang banyak kosong sekarang dengan tarif kost," ujar Djoko.

Pemerintah, sebutnya, juga bisa menutup Jalan-jalan di pusat kota pada jam tertentu. Pembatasan yang ketat tersebut bertujuan mencegah penyebaran virus korona agar tidak meluas.

"Jalanan dapat ditutup, terutama di pusat kota untuk mencegah mobilitas yang tinggi dari Bodetabek," tukas Djoko.

Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah meminta Kementrian Perindustrian (Kemenperin) berani memberikan sanksi bagi perusahaan yang melanggar aturan protokol kesehatan pencegahan covid-19.

"Kan dia (Kemenperin) yang memberikan izin, dia juga harus punya tanggung jawab mengawasi dan memberikan sanksi gitu. Nah, pengawasannya harus bareng-bareng, kita diikutsertakan juga atau jangan dia doang," kata Andri saat dihubungi, Senin (27/4). (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik