Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dinilai tak efektif untuk menekan laju penyebaran covid-19. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga anggota Fraksi PKS Abdurrahman Suhaimi.
Ia melihat belum ada kesadaran dari masyarakat bahwa saat ini Jakarta khususnya atau Indonesia secara umum sedang menghadapi bahaya yang tak terlihat, yakni virus covid-19.
"Kalau saya lihat di daerah dekat tempat tinggal saya saja itu Pondok Kelapa masih ramai. Di tempat-tempat lain juga. Ini sama saja seperti tidak ada PSBB," kata Suhaimi saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (19/4).
Baca juga: Politikus PAN Resah Lihat Pejabat Asal Bicara Soal Covid-19
Suhaimi memandang pelaksanaan PSBB sebagai langkah yang lebih permisif ketimbang lockdown, sehingga masyarakat cenderung masih bersikap santai serta tidak serius menanggapi kebijakan kesehatan yang diterapkan pemerintah.
"Pertama harus dilihat tren covid-19 dulu bahwa kan belum ada tanda-tanda turun. Jadi, PSBB itu memang sudah menjadi pilihan. Nah, ketika PSBB ini belum efektif, ya harus mengambil langkah yang lebih di atas lagi. Bisa lockdown wilayah. Saya lebih memilih solusi puncaknya lagi. Misalnya dua minggu saja nih. Habis itu selesai," ujarnya.
Langkah lockdown yang pertama kali diterapkan oleh Kota Wuhan, Tiongkok harus ditiru. Terbukti melalui kebijakan itu, Kota Wuhan terbukti mampu meredam kasus dalam waktu tiga bulan.
"Jadi, dua minggu saja, tapi dampaknya dipercaya akan lebih pendek. Dibandingkan sekarang ya lebih permisif, tapi tidak menutup kemungkinan dampak yang ditimbulkan justru lebih panjang dan lebih besar," jelasnya.
Sementara itu hari ini Jakarta telah memasuki hari ke-10 pelaksanaan PSBB. Angka pertambahan covid-19 masih tinggi. Hingga hari ini jumlah kasus positif covid-19 di Jakarta mencapai 3.033 kasus dengan 292 orang meninggal dunia dan 207 orang dinyatakan sembuh. (OL-14)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Proses pembelajaran siswa harus diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak perempuan cenderung mengalami penuaan lebih cepat dibandingkan laki-laki, terutama akibat stres dan perubahan gaya hidup
Penambahan 44 unit bus listrik dari Tiongkok sempat terhambat akibat lockdown pandemi covid-19 pada 2022 silam.
Anggota Parlemen Inggris menyetujui laporan mengecam mantan PM Inggris Boris Jonson yang melanggar lockdown Covid.
Langkah itu ia lakukan karena pemerintah sama sekali tidak memiliki pengalaman dalam menghadapi pandemi.
PARTAI Komunis China (PKC) yang menguasai jalannya pemerintah dan arah negara, menyatakan akan menindak tegas semua kegiatan infiltrasi hingga sabotase oleh pasukan musuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved